Rapid test massal tersebut digelar oleh pemerintah kota surabaya bekerjasama dengan Badan Intelejen Negara (BIN). Kegiatan ini diikuti ratusan warga. Gencarnya rapid tes masal ini dilakukan setelah Surabaya tak lagi memperpanjang PSBB dan menerapkan masa transisi normal baru
"Rapid tes masal ini dilakukan untuk melokalisir sebaran covid-19 di Surabaya, yang merupakan kota tertinggi terjangkit wabah di Jawa Timur," ungkap Staff Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI dr Suyanto.
Dia mengatakan memasuki transisi ini rapid tes masal akan diprioritaskan di tempat aktifitas publik, serta pemukiman padat penduduk. Sementara itu, untuk warga yang hasil rapid tesnya reaktif langsung dilakukan uji swab dilokasi dengan menggunakan mobil PCR.
Menurutnya, selama rapid tes massal yang dilakukan pemkot surabaya bekerjasama dengan BIN mulai tanggal 29 Mei 2020 hingga sebanyak 12 ribu warga Surabaya telah menjalani test dengan seribu 761 orang yang reaktif.
"Kami akan memperpanjang rapid test massal ini hingga 15 juni mendatang," pungkasnya.
(ADI)