Masih di Zona Merah, SMK PGRI 13 Surabaya Simulasikan Penerapan Normal Baru di Sekolah

Simulasi proses pembalajaran tatap muka  di SMK 13 Surabaya untuk menyambut persiapan new normal (foto/antara) Simulasi proses pembalajaran tatap muka di SMK 13 Surabaya untuk menyambut persiapan new normal (foto/antara)

SURABAYA : Meski Surabaya masih berstatus zona merah, namun beberapa sekolah sudah mulai mempersiapkan kegiatan belajar di sekolah. Salah satunya di SMK PGRI 13 Surabaya. Mereka menggelar simulasi penerapan normal baru di sekolah dengan melakukan pembelajaran tatap muka selama seminggu dari Senin 15 Juni 2020 hingga Sabtu 20 Juni 2020. 

Dalam simulasi tersebut, siswa kelas XI dan XII secara bergantian diminta ke sekolah untuk diberikan pelindung wajah atau face shield dan edukasi terkait protokol kesehatan.

Kepala Sekolah SMK PGRI 13 Surabaya Sri Wiludjeng mengatakan simulasi ini dilakukan agar siswa memahami protokol kesehatan jika normal baru mulai diterapkan pemerintah sehingga bisa melaksanakan proses pembelajaran tanpa ada halangan.

"Sejak siswa masuk ke sekolah kami pastikan sudah menggunakan masker dan face shield. Berikutnya dia tanda tangan kehadiran dan terus cuci tangan dan diukur suhu," kata Sri.

Selain mengenalkan protokol kesehatan Covid-19, simulasi juga bertujuan memotivasi siswa agar selalu menjaga kesehatan diri dan keluarga di rumah dengan menerapkan jaga jarak atau physical distancing.

"Physical distancing juga diterapkan dengan mengisi kelas hanya setengah dari rombongan belajar, serta sistem masuk sekolah secara shift," ujarnya.

Untuk memastikan siswa mematuhi protokol kesehatan, Sri mengatakan sekolah membagikan pelindung wajah gratis. Namun, jika murid kelupaan membawa masker dan pelindung wajah di kemudian hari, pihak SMK PGRI 13 Surabaya akan memberikan sanksi dengan mengharuskan siswanya membeli masker dan pelindung wajah sebelum masuk kelas.

"Simulasi ini sebagai persiapan kami, kalau penerapannya menunggu instruksi dari Dinas Pendidikan juga. Apakah pembelajaran nantinya sudah bisa tatap muka atau masih daring," ujarnya.

Selain siswa, Sri menjelaskan sekolah juga membentuk satuan tugas COVID-19 yang berisi para guru untuk mengawasi dan melaksanakan protokol kesehatan, serta mengoptimalkan UKS dan berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk memberikan edukasi.

Siswa kelas XI Bisnis Daring dan Pemasaran SMK PGRI 13 Maulin Septania mengungkapkan kegiatan yang diadakan sekolah ini membawa angin segar baginya yang sudah cukup jenuh di rumah.

"Selain itu, kami jadi tahu seperti apa belajar saat ada covid-19 nanti. Bisa jelaskan ke orang tua biar nggak khawatir juga," pungkasnya. 


(ADI)

Berita Terkait