PROBOLINGGO : Dua alat tes cepat molekuler (tcm) disiapkan Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Dua alat ini digunakan untuk mempercepat pendeteksian secara dini warga yang terindikasi terpapar virus korona.
Dua alat TCM tersebut menggunakan “cartridge” untuk membaca pasien covid-19, melalui metode polymerase chain reaction (PCR). Nantinya diharapkan mampu menjadi energi dan pasukan baru dalam percepatan penanganan covid-19 di Kabupaten Probolinggo.
Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari mengatakan dua alat TCM ini sebelumnya digunakan untuk tes penyakit tuberkulosis (TBC). Alat ini terpaksa digunakan lantaran sebaran covid-19 di kabupaten Probolinggo terus berkembang. Selain itu juga sebagai solusi dari semakin panjangnya antrian pemeriksaan swab di RS Unair, Surabaya dan lainnya.
"Melalui alat TCM yang berubah fungsi menjadi PCR ini mampu menangani tes swab terhadap 30 sampai 40 spesimen. Penggunaan TCM sendiri nantinya akan diutamakan dahulu terhadap pasien dalam pengawasan PDP atau ODP yang reaktif dari rapid test," terangnya.
Untuk diketahui, data terbaru Dinas Kesehatan Probolinggo sampai 10 Mei 2020, jumlah ODP tercatat mencapai 438 orang, dimana 105 orang masih dalam pemantauan dan 329 orang lainnya sudah selesai dipantau, serta 4 meninggal dunia.
Kemudian, jumlah PDP ada 51 orang, 12 dalam pengawasan,22 orang dinyatakan sembuh dan 17 orang meninggal dunia. Sedangkan 25 orang dinyatakan positif, terjangkit virus korona di Kabupaten Probolinggo dan masih dalam perawatan.
(ADI)