LAMONGAN: Berawal menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) , pria asal Lamongan sukses menjadi peternak sapi. Awalnya, hanya delapan ekor sapi, tapi kini sudah mencapai 300 ekor lebih
Sejak merantau di luar negeri, pria bernama Dimas Hidayat, warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan ini sudah terbisit mimpi untuk tidak berlama-lama dan ingin cepat pulang ke kampung halaman.
"Saat jadi TKI, uang hasil kerja saya tabung untuk modal usaha. Setelah terkumpul saya belikan delapan ekor sapi, " ujar Dimas membuka kisahnya.
Delapan ekor sapi itu tidak dipeliharanya sendiri, namun dititipkan kepada tetangga-tetangganya dengan sistem bagi hasil jika beranak.
"Delapan ekor itu saya titipkan ke tetangga karena saya masih kerja di Korea dengan kesepakatan bagi hasil. Dari situ mulai saya mulai menabung lagi, " ucap pria yang mejandi TKI di Korea dan Taiwan ini.
Dari luar negeri, Dimas terus memantau perkembangan delapan ekor sapi yang dirawat para tetangganya. Setelah berhasil, beberapa ekor sapi dia beli lagi. Hingga sekarang mencapai 320 ekor sapi.
"Setahun saya di Korea dan satu setangah tahun di Taiwan. Setelah itu saya putuskan pulang untuk lebih konsentrasi menjadi peternak sapi, " ucapnya.
Menjelang Idul Adha seperi saat ini, sapi milik Dimas sudah banjir orderan. Pemesannya juga dari berbagai kalangan. Mulai masyarakat hingga para pejabat.
"Sudah dua puluhan yang pesan sapi untuk kurban. Ada juga anggota dewan yang pesan. Nanti jelang hari raya, biasanya lebih banyak lagi pesanan, " ujar Dayat tersenyum.
Diakui Dayat, untuk bisa menjadi peternak sapi seperti sekarang tidak mudah. Selain harus cari modal dengan menjadi TKI, juga pernah mengalami kerugian.
"Namanya usaha pasti ada jatuh bangunnya. Yang terpenting tetap semangat dan menyukai apa yang kita lakukan, " ujarnya.
Terkait keuntungan, Dimas tak mengungkapnya. Hanya menyebutkan jika sudah cukup untuk menghidupi keluarganya.
"Yang pasti sudah sudah cukup untuk keluarga. Lebih senang lagi, usaha ini juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda di desa ini.
(TOM)