SURABAYA : Fenomana bocah di Sampang yang kecanduan menghirup aroma bensin dinilai sangat berbahaya. Bahkan, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammdiyah Surabaya (UM Surabaya) Ira Purnamasari menuturkan kecanduan menghirup aroma bensin setara dengan kecanduan narkoba.
"Bensin termasuk bahan kimia bergas yang memiliki aroma kuat, bensin merupakan bahan bakar yang mengandung benzena yang jika dihirup secara terus menerus akan membuat otak kecanduan (adiktif)," ujar Ira, Selasa 14 Juni 2022.
Ia mengatakan, efek menghirup aroma bensin juga sangat buruk bagi organ tubuh hingga aliran darah manusia, terlebih yang menghirupnya adalah bocah balita. Dijelaskannya, saat aroma bensin itu dihirup mengalir dari paru-paru menuju ke jantung yakni sistem peredaran darah dan menuju ke otak.
Sehingga secara otomatis bahan kimia beracun yang dihirup akan merusak paru-paru, jantung, otak, hati dan ginjal. Dia menambahkan, beberapa detik saat anak menghirup bensin, anak tersebut akan mengalami fly atau euphoria, merasa santai, ringan yang disertai dengan mati rasa.
Baca juga : Nyeleneh, Bocah di Sampang Kecanduan Hirup Aroma Bensin
"Kebiasaan berbahaya ini menyebabkan aktivitas otak melambat dan menekan sistem saraf pusat, jika dilakukan secara terus menerus, maka akan merusak saraf mengakibatkan penurunan kemampuan bicara, penurunan ingatan, berpikir lambat, disorientasi, agresif, halusinasi, hilang kesadaran, kejang hingga kematian," paparnya
Melihat fenomena tersebut, Ira mengaku miris sekaligus sedih, pasalnya kecanduan menghirup aroma bensin setara dengan kecanduan narkoba. Dia menyarankan agar orang tua balita tersebut menghentikan kebiasaan anaknya. "Orang tuanya perlu segera menghentikan kebiasaan ini untuk mencegah adanya kerusakan fungsi pada organ tubuh si anak," ungkapnya.
Dalam menghentikan kebiasaan atau kecanduan tersebut, perlu adanya ketegasan orang tua meskipun anak tersebut menangis, marah, maupun berteriak. "Selain memberikan penjelasan kepada anak mengenai bahaya menghirup aroma bensin, orang tua juga bisa memberikan pendekatan dengan mengalihkan perhatian anak kepada mainan-mainan yang disukai anak," jelasnya
"Selain itu diharapkan orang tuanya membawa anak yang telah kecanduan menghirup aroma bensin itu ke rumah sakit untuk berkonsultasi terkait kesehatan mental dan fisik anak," pungkasnya.
(ADI)