SURABAYA : AJP (19) meminta maaf dan menyesali perbuatannya. Sebelumnya, remaja warga Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, Surabaya itu ditetapkan tersangka atas kasus penganiayaan yang berujung kematian salah satu mahasiswa Politeknik Perkapalan Surabaya, yakni Muhammad Rio Ferdinan Anwar warga asal Mojokerto. Korban merupakan junior tersangka di kampus tersebut.
Di depan polisi, tersangka AJP tidak menyangka korban meninggal dunia setelah dilakukan pembinaan olehnya dengan cara dipukul dibagian perut atau sekitar ulu hati. Dia sama sekali tak berniat melumpuhkan korban. AJP hanya ingin memberikan peringatan dengan mengingatkan korban atas pelanggaran yang dilakukan.
“Saya sendiri sebenarnya tak mengenal almarhum. Saya tidak ada niat sama sekali memukul. Kalau kata teman saya itu dia tidak membawa perlengkapan buku saku,” ujarnya, Sabtu 11 Februari 2023.
Saat tersangka akan mengingatkan di ruang makan, korban terlihat takut. Kemudian diajak ke toilet. Namun tanpa mengajak, ketiga rekan tersangka seangkatan mengikutinya menuju toilet.
baca juga : 5 Warga Pasururan Digigit Ular saat Banjir
Saat berada di dalam toilet itu, tersangka awalnya tidak berniat untuk memukul. Namun rekan memintanya untuk memukul korban. Kemudian, tersangka memukul korban sebanyak dua kali hingga tersungkur.
“Awalnya saya tidak mau mukul cuma bincang saja. teman saya itu bilang wes-wes pisan ae pokok kroso (Sudah-sudah sekali saja yang penting terasa). Saya pukul sekali. Setelah itu saya tanya (korban) lagi, aman tah, wes aman tah (aman kah, sudah aman kah). Jawabnya (korban) masih kuat. Ya sudah saya kasih (pukul) sekali lagi,” ceritanya.
Lebih lanjut tersangka meminta korban untuk kembali, namun sesaat beranjak korban tersungkur. Kemudian dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan telah meninggal dunia. Tersangka mengaku menyesal dan meminta maaf kepada kedua orangtua korban dan kampus tempatnya menempuh pendidikan pelayaran.
“Menyesal. Untuk keluarga korban saya minta maaf sedalam dalamnya. Saya khilaf pak-bu semuanya. Saya khilaf sekali, saya tidak ada niatan memukul. Saya minta maaf. Kepada pihak kampus, saya mohon maaf jika kelakuan saya ini membuat kampus seperti ini,” ungkapnya.
(ADI)