BONDOWOSO: Diterjang banjir, tujuh rumah warga di bantaran Sungai Deluwan, Desa Ketah, Kecamatan Suboh, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur nyaris roboh. Selain itu, arus banjir juga membuat makam warga hanyut.
Dalam rekaman video amatir, saat banjir mulai membesar dan menerjang bantaran sungai, Minggu 17 Januari 2021, sedikit demi sedikit tanah bantaran terus tergerus. Warga panik dan histeris dekat pemukiman.
Dalam dua hari terakhir air terus meningkat dari aliran lereng Gunung Argopuro. Akibatnya kondisi sungai makin melebar dan kini berjarak tiga meter saja dari pemukiman warga.
"Saat hujan deras dan air saungai mulai membesar, warga harus berjaga-jaga saat malam karena takut kalau ambruk, " ujar salah satu warga, Marzuki.
Kondisi tergerusnya tanah bantaran di aliran Sungai Deluwang, lanajut Marzuki, sebenarnya sudah terjadi cukup lama. Bahkan tanah makam seluas sekitar 10 meter hilang tergerus banjir.
"Puluhan makam sudah hanyut. Sudah tiga puluh lebih makan-makam warga dialihkan dengan menggali tanah baru mendekati pemukiman warga. Namum belum ada perhatian dari pemerintah," keluh warga.
Saat ini rumah-rumah warga hanya sisa tiga meter saja dari bantaran sungai. Bahkan, sejumlah dapur rumah rusak dan dibongkar untuk dipindahkan agar tak hanyut terbawa banjir.
Warga berharap, pemerintah segera menghentikan penggalian tambang yang diduga menjadi salah satu penyebab banjir. Selain itu juga meminta melakukan pengerukan aliran sebelah selatan.
(TOM)