JAKARTA: Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga mengungkap jika PSSI sedang ditagih utang hampir Rp100 miliar dari sejumlah pihak. Utang itu berasal dari kepengurusan PSSI sebelumnya.
"Kami saat ini ditagih puluhan miliar. Sebelumnya ketika kami terima (jabatan), tidak ada uang, yang ada adalah utang. Utangnya puluhan miliar. Sudah ada juga mengancam kami, mensomasi kami juga sudah ada. Utang ini banyak banget datang, tapi uang tidak ada," kata Arya di Jakarta, Kamis (6/7).
"Puluhan miliar, kisarannya tipis-tipis lah hampir Rp100 miliar," lanjutnya.
Arya tidak merinci utang sekarang ini bekas peninggalan kepengurusan di era siapa. Arya hanya menyebut bahwa utang yang ditagih ke PSSI termasuk dari kepengurusan empat tahun terakhir.
BACA: Cedera Membaik, Striker Asing Persebaya Berpeluang Tampil
Sebelum era Ketua Umum Erick Thohir, PSSI dipimpin oleh Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule. Iwan Bule menjabat sebagai Ketum PSSI pada periode 2019-2023.
"Empat tahun belakangan, tapi yang sebelum-sebelumnya sudah masuk juga. Tiba-tiba tagihan yang kami enggak tahu datang mungkin karena dikira PSSI sekarang oke," kata Arya.
Utang tersebut banyak digunakan untuk urusan perhotelan, akomodasi, dan tiket. Selain itu, ada keperluan untuk pemain naturalisasi dan agennya yang diundang ke Indonesia dan dijanjikan akan dibayar tapi sampai sekarang belum dituntaskan.
"Terus ada sesuatu yang dijanjikan untuk agen pemain juga, itu tak dibayar. Ya harus dibayar ini, kalau tidak dibayar kan dia tidak mau main, karena itu dijanjikan sama yang lama, maka kita harus lakukan," jelasnya.
Pelunasan Bertahap
Arya memastikan saat ini PSSI sedang berupaya untuk melunasi utang-utang tersebut secara bertahap. Ketua Umum PSSI Erick Thohir memprioritaskan pelunasan utang yang berkaitan dengan hajat hidup seseorang, seperti wasit dan perangkat pertandingan.
"Prioritasnya (pembayaran utang) yang menyangkut hidup orang. Artinya, orang per orang. Misal perangkat pertandingan, wasit, itu jadi prioritas kami, walaupun ini masih bertahap," jelas Arya.
Beberapa waktu lalu, PSSI juga melakukan audit bekerja sama dengan auditor firma Ernst & Young. Dari internal review, ada temuan di periode 2017-2019 laporan keuangan PSSI tidak tercatat sama sekali pembukuannya, sehingga PSSI harus menggunakan jasa IT untuk mendapatkan data-data dari e-mail bagian keuangan di periode tersebut.
Tahun 2019-2023, laporan keuangan PSSI sudah mulai tertata dan ada perbaikan, dalam urusan transaksional dan prosedur pengeluaran dana. Namun, akuntansi yang digunakan masih manual.
Erick Thohir berkomitmen memperbaiki pola pencatatan keuangan organisasi. Audit keuangan di PSSI sebagai langkah bersih-bersih agar otoritas sepak bola tertinggi Tanah Air jadi organisasi yang profesional.
(TOM)