SURABAYA : Mahasiswa Program Studi Biologi Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya), Linus Nara Pradhana mengolah buah jamblang atau duwet menjadi effervescent tablet atau tablet yang digunakan untuk membuat minuman ringan secara praktis.
"Masyarakat masa kini sudah jarang mengkonsumsi buah jamblang karena rasanya yang khas dan termasuk buah langka. Oleh sebab itu, saya berkreasi mengolah buah jamblang menjadi effervescent agar bisa diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat luas," katanya Sabtu 9 Oktober 2021.
Ia menjelaskan rasa buah jamblang ini sangat khas sehingga tidak semua orang bisa mengonsumsi buah secara langsung karena sepat dan masam. Oleh karena itu, Linus membuat effervescent dari buah jamblang sehingga lebih praktis, rasa lebih enak karena ada campuran sodanya dan bisa diterima masyarakat luas.
"Cara mengonsumsinya cukup mudah dengan memasukkan effervescent ke dalam air, setelah larut bisa langsung diminum," ujarnya.
Mahasiswa yang akan diwisuda 30 Oktober mendatang ini mengungkapkan bahwa keinginannya adalah memperkenalkan buah jamblang melalui produk minuman kekinian dalam bentuk effervescent. Buah jamblang memiliki bentuk menyerupai anggur namun sedikit lonjong dengan rasanya yang khas. Kadang buah ini juga disebut plum Jawa.
Baca Juga : Menikmati Tiwul Goreng Ponorogo dengan Pemandangan Waduk Bendo
Saat ini buah jamblang semakin jarang ditemukan dan hanya sedikit orang yang masih mengonsumsi buah tersebut. Padahal buah ini kaya manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Dosen Fakultas Teknobiologi Ubaya Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan, Yayon Pamula Mukti mengungkapkan jika buah jamblang mengandung banyak nutrisi baik makro maupun mikro yang berkhasiat bagi tubuh seperti protein, vitamin C, B2 dan B3, serta beberapa mineral seperti fosfor dan zat besi.
"Selain kaya akan nutrisi, buah jamblang juga tergolong dalam pangan fungsional karena kandungan antioksidan yang bervariasi seperti asam galat, antosianin, dan malvidin. Kandungan antioksidan pada buah jamblang dipengaruhi oleh tingkat kematangannya. Semakin matang (berwarna merah - ungu tua), semakin tinggi kandungan antioksidannya," jelasnya.
Pembuatan produk effervescent dari buah jamblang merupakan skripsi milik Linus yang berjudul ‘Pengaruh Penambahan Ekstrak Buah Jamblang Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Serbuk Effervescent Buah Jamblang’.
Proses pengerjaan skripsi ini berjalan selama 3 sampai 4 bulan mulai dari pengumpulan riset, proses produksi hingga uji organoleptik terhadap 40 orang terkait warna, rasa, bau dan sensasi soda pada produk.
(ADI)