SURABAYA : Bisnis Waralaba (Franchise) Rakoes Nasi Goreng, milik artis Gisella Anastasia dan Pebasket Wijaya Saputra alias Wijin dilaporkan ke Polrestabes Surabaya, Kamis 9 Juni 2022. Sebanyak 12 orang mitra usaha Rakoes Nasi Goreng merasa ditipu oleh brand yang dikembangkan Gisel satu tahun lalu.
Belasan mitra itu melaporkan tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Rombong Sukses Bersama, Dedi Heriawan yang menaungi Rakoes Nasi Goreng. Laporan tersebut akhirnya diterima pihak kepolisian dengan nomor : LP/B/673/VI/2022/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JATIM.
Muara Harianja selaku kuasa hukum mengungkapkan, bahwa ke-12 kliennya merasa ditipu. Karena apa yang didapat para mitra waralaba ini, tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
“Gerobak yang diberikan yang katanya bagus ternyata tidak bagus, bumbunya seharusnya 10 gram ini hanya 7 gram. Bahkan beras yang diberikan rusak, dan dijanjikan promosi, namun sampai sekarang tidak ada promosi,” ungkap Muara.
Baca juga : Heboh Oknum Anggota DPRD Surabaya Berselingkuh hingga Berujung Penganiayaan, BK : Terbukti Kami Sanksi
Muara mengatakan, kliennya merasa ditipu usai dirayu untuk mendaftar bergabung bersama Rakoes Nasi Goreng yang dinaungi PT Rombong Sukses Bersama. “Modusnya kita melihatnya, mereka hanya butuh uang Franchise-nya aja. Setelah itu tidak diurus. Ada Modus membuat Franchise tapi untuk menipu,” imbuhnya
Muara menegaskan, dugaan penipuan itu sudah dilakukan sejak awal mula waralaba tersebut, yakni pada April 2021. Ke 12 kliennya pun telah bermediasi bersama Direktur Utama PT Rombong Sukses Bersama, Dede Heriawan. Namun, permasalahan tersebut lantas buntu dan kliennya memutuskan untuk melapor ke Polrestabes Surabaya.
Sementara itu, Alicia Adhityo, salah satu korban mengungkapkan selain penipuan kualitas gerobak dan bahan baku, pihak PT Rombong Sukses Bersama juga sering meminta uang promosi sebesar Rp500 ribu perbulannya. Padahal, sesuai dengan perjanjian, harusnya promosi sudah termasuk saat mereka membayar biaya franchise di awal.
“Dijanjikan pres conference dengan Gisel saat opening, sudah berjalan setahun tapi ga ada. Selain itu, Lalu ada permintaan lagi untuk uang marketing padahal seharusnya sudah include dengan franchise kita pertama,” ujar Alicia.
Selain itu, Alicia mengatakan jumlah kerugian per outlet mencapai Rp25-35 juta. Ia pun berharap agar ada itikad baik dari pihak PT Rombong Sukses Bersama yang menaungi Rakoes Nasi Goreng.
(ADI)