Kediri: Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mencanangkan program sekolah bebas rokok untuk merayakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang diperingati setiap 31 Mei. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir, menjelaskan bahwa program ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa akan bahaya merokok.
Program ini mengusung perilaku Cerdik, termasuk pemeriksaan kesehatan rutin, menghindari paparan asap rokok, aktif bergerak, menerapkan pola makan seimbang (dengan buah dan sayur), istirahat cukup, serta mengelola stres.
"Kegiatan ini kami selenggarakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran para remaja dalam melakukan deteksi dini penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) dan penyakit tidak menular (PTM) serta mendorong mereka untuk mengambil peran dalam pencegahan dan pengendalian dampak bahaya merokok," kata Fajri dikutip dari Antara, Jumat, 14 Juni 2024.
Dokter Fajri menambahkan bahwa pemuda memiliki peran penting sebagai agen perubahan, sehingga kontribusi mereka sangat diharapkan dalam mewujudkan perubahan positif di lingkungan sekolah dan masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengkampanyekan bahaya merokok kepada teman sebayanya sehingga tercipta generasi muda yang cerdas, sehat, dan berkualitas.
"Peserta diharapkan mendapatkan ilmu sebagai bekal untuk bersama- sama melakukan upaya dan edukasi mensukseskan gerakan sekolah bebas rokok sehingga para remaja usia kurang dari 18 tahun dapat tersosialisasi," tambahnya.
Dinas Kesehatan Kota Kediri juga mencanangkan gerakan sekolah bebas rokok dan peningkatan kawasan tanpa rokok. Untuk mendukung implementasi gerakan ini, Dinas Kesehatan Kota Kediri telah bekerjasama dengan Dinas Cabang Pendidikan Wilayah Kediri, Dinas Pendidikan Kota Kediri, Kemenag, Koramil, dan berbagai pihak lainnya.
"Semoga seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait bisa bersinergi untuk membulatkan tekad mengurangi dampak atau risiko dari rokok, melakukan peningkatan edukasi terutama untuk remaja serta mensukseskan gerakan sekolah bebas rokok," kata Fajri.
Kegiatan ini digelar di Lapangan Koramil 0809 Kediri dengan berbagai acara seperti pemeriksaan kesehatan dasar meliputi tensi, cek kadar gula, kolesterol, pemeriksaan fungsi paru-paru, dan smoke analyzer.
Adam Nuron Awabin, salah satu peserta dari SMA 5 Taruna Brawijaya, Kediri, mengapresiasi acara ini. Ia menyatakan bahwa edukasi tentang bahaya merokok sangat penting bagi pelajar, sehingga mereka bisa menjauhi rokok.
"Kegiatan ini sangat bagus untuk siswa SMA karena sekarang ini banyak pemuda yang belum cukup umur tetapi sudah merokok, sehingga dengan kegiatan ini teman-teman bisa mendapatkan edukasi seperti dampak merokok, kemudian diberikan informasi pula mengenai bagaimana cara untuk berhenti merokok," ujarnya.
Adam berharap para remaja dapat memahami dampak atau risiko bahaya merokok sehingga lebih memperhatikan kesehatan mereka
(SUR)