Rektor Unair Bantah Menkes Intervensi Pengembalian Jabatan Dekan FK

Sejumlah sivitas akademika membentangkan poster saat aksi di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.(ANTARA/DIDIK SUHARTONO) Sejumlah sivitas akademika membentangkan poster saat aksi di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.(ANTARA/DIDIK SUHARTONO)

Surabaya: Budi Santoso akhirnya kembali memegang jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Rektor Unair, Mohammad Nasih, membantah pengembalian jabatan tersebut karena intervensi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Rektor Unair berdalih pengembalian jabatan Budi Santoso bagian dari 'penyeimbangan organisasi'. "Oh tidak, tidak ada. Itu proses alami di kami. Kami menemukan keseimbangan baru, itu biasa. Itu proses organisasi ya. Dari proses-proses, ketemu keseimbangan baru," kata Mohammad Nasih dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 11 Juli 2024.

Budi Santoso sebelumnya dicopot dari jabatannya pada 3 Juli 2024. Budi langsung memanen dukungan kuat dari kalangan civitas akademika Unair Surabaya yang meminta agar jabatan tersebut dikembalikan. Isu pencopotan Budi bahkan disorot publik di seluruh Indonesia.

Rektor Unair juga mengaku terkejut, meski hanya terkait pencopotan posisi dekan fakultas, pemberitaan berkembang hingga skala nasional. "Ini urusan internal kami di sini, dan hanya di Unair posisi dekan menjadi heboh seperti sekarang," ujarnya.

Sementara itu, Budi Santoso menolak membahas lebih lanjut tentang pemecatannya. Apalagi, pencopotan Budi terjadi setelah mengeluarkan pernyataan menolak kebijakan Kementerian Kesehatan yang akan mendatangkan dokter asing kepada media.

"Sudah selesai, kan. Sudah, sudah. Ini kan sudah selesai," ucapnya.

Meskipun mengaku tidak ada intervensi dari rektor, Budi berjanji lebih berhati-hati dalam mengkritik pemerintah ke depannya. "Ya (tetap bisa mengkritik pemerintah), tapi dengan cara-cara yang berbeda," ujarnya.


(SUR)

Berita Terkait