LAMONGAN : Murid SDN Weduni di Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, terpaksa belajar di tengah kepungan banjir, Jumat 17 Februari 2023. Air menggenang di sejumlah ruangan sekolah sejak dua hari lalu akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
"Sudah satu minggu banjir, baru dua hari ini masuk ke kelas," kata Guru SDN Weduni, Atekan.
Dia menyebut kondisi tersebut mengganggu kegiatan belajar mengajar para muridnya. Kendati demikian, dia menyebut kegiatan belajar mengajar terpaksa tetap dilaksanakan lantaran para murid akan mengikuti ujian tengah semester.
"Jelas mengganggu kegiatan pembelajaran," ujarnya.
Tak hanya di SDN Weduni, kondisi serupa juga terjadi di SDN Didomulyo. Seluruh ruang kelas telah digenangi banjir. Para murid pun terpaksa belajar di tengah genangan air.
baca juga : Ular Sanca 5 Meter Masuk Warung, Emak-Emak di Ngawi Histeris
Siswa harus menggunakan sandal jepit untuk berangkat ke sekolah dikarenakan jalan yang licin akibat terendam banjir. Tak jarang kondisi tersebut membuat pelajar terjatuh.
Kepala Sekolah SDN 1 Sidomulyo, Sugiono mengatakan, meski ketinggian air banjir, hanya 10 sampai 20 centimeter. namun, akibat terlalu lama terendam, membuat lantai licin sehingga membahayakan keselamatan siswa.
"Siswa diperbolehkan masuk selama seminggu ini, minggu depan apabila banjir belum surut maka akan dilakukan evaluasi, demi keselamatan siswa," katanya.
Sementara itu berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, sedikitnya 1.400 rumah di lima kecamatan terendam banjir. Selain rumah warga, banjir juga merendam jalan desa serta ratusan hektare sawah dan tambak.
(ADI)