Ambulans Laut Mati Mesin, Pasien Melahirkan Terombang-ambing 8 Jam

Petugas mengevakuasi penumpang yang terombang-ambing di laut akibat ambulans laut mati mesin (Foto / Istimewa) Petugas mengevakuasi penumpang yang terombang-ambing di laut akibat ambulans laut mati mesin (Foto / Istimewa)

SUMENEP : Sebuah ambulans laut mengalami mati mesin di Perairan Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur Senin 20 Juni 2022, malam.  Ambulans saat itu mengangkut pasien ibu dan bayi yang baru lahir serta empat tenaga medis Ambulans laut itu diketahui milik Desa Sapeken, Kecamatan Sapeke, Sumenep. Semua penumpang yang berada di ambulans laut itu pun harus terombang-ambing hingga 8 jam di laut. 

KRI Surabaya yang berada di sekitar lokasi diterjunkan dan mengevakuasi delapan penumpang. Mereka terdiri atas dua pasien ibu dan bayi yang baru lahir, tiga dokter dan satu bidan serta dua orang keluarga pasien.

Tim medis yang mendampingi pasien, dokter Reinaldo mengatakan, saat kejadian perahu berangkat dari Pulau Komirian. Kapal hendak berangkat ke daratan Sumenep untuk merujuk pasien ibu yang baru melahirkan. Namun dalam perjalanan mesin perahu mati dan terombang ambing di laut.

Beruntung lokasi perahu dapat terdeteksi oleh awak KRI Surabaya yang saat kejadian berada di sekitar lokasi. "Kami terombang-ambing pas kapal mati mesin. Pasien juga sempat kritis saat mesin mati itu. Akhirnya bisa teratasi pukul 01.00 malam," ucap dr Reinaldo.

Baca juga : Ditolak Disdukcapil, Permohohan Pasangan Nikah Beda Agama Dikabulkan PN Surabaya

"Alhamdulillah pasien bisa tertolong dan titik kritisnya sudah terlewatkan," katanya.

Setelah naik ke KRI Surabaya seluruh korban langsung dibawa ke puskesmas terdekat di Pulau Kangean untuk mendapatkan perawatan. Kondisi kedua pasien baik ibu dan bayi membaik walau sempat terkatung-katung selama 8 jam di tengah laut. Tim medis akan melihat perkembangan kedua pasien untuk memutuskan kembali merujuk ke Kota Sumenep atau tidak.

 


(ADI)

Berita Terkait