"Pemindahan ini agar petugas lebih mudah mengontrol keamanan saat debat berlangsung," katanya.
Komisioner KPU Surabaya Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM, Subairi mengatakan pemindaha juga sesuai hasil evalusi dan rekomendasi dari kepolisian.
"Kalau di hotel seperti yang debat pertama pengaturan keamanan agak susah, karena banyak pintu masuk. Jadi ada yang masuk layaknya tamu hotel, sehingga sulit membedakan antara tamu dan peserta yang boleh masuk area debat," ujarnya.
Subairi menjelaskan, sesuai jadwal, debat kedua akan dilaksanakan pada Rabu 18 November 2020 dengan issue peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
Dia memastikan, seluruh materi debat digodok oleh lima panelis dari kalangan akademisi tanpa campur tangan pihak manapun. Para panelis diikat dengan pakta integritas, sehingga KPU Surabaya tidak memiliki akses apapun ke panelis. Baik itu panelis maupun moderator tidak memiliki afiliasi dengan paslon tertentu.
"Kami lepas, kami beri keleluasaan panelis untuk menggodok materi yang akan dijadikan bahan debat kedua tanpa campur tangan komisioner ataupun staff," ucapnya.
Subairi berharap, para pendukung paslon ataupun simpatisan bisa mentaati peraturan yang sudah ditetapkan. Jika ingin menyaksikan jalannya debat dihimbau cukup melihat dari televisi.
(ADI)