MALANG: Meski sudah menjalani latihan, kondisi psikologis pemain Arema FC masih terguncang pascar tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang merengut nyawa 134 orang.
Sebagai upaya pemulihan, seluruh awak tim Singo Edan mendapatkan pendampingan psikolog selama menjalani sesi latihan, termasuk pelatih Javier Roca.
Salah satu psikolog yang mendampingi tim Arema FC, Dian Wisnuwardhani, mengatakan, pendampingan menjadi kebutuhan penting bagi tim untuk beradaptasi dalam memulai proses berlatih dan beraktivitas sehari-hari secara normal. Tim akan didampingi psikolog dari Universitas Indonesia.
"Tim kami memberikan stabilisasi emosi dengan tujuan agar mereka tetap bisa dapat beraktivitas dan melakukan aktivitas rutin dan menjalani latihan,” katanya.
BACA: Tak Ada Polisi, Ratusan Aremania Gelar Aksi Diam di Balai Kota Malang
Pendampingan dilakukan sejak Kamis 20 Oktober 2022, dengan melakukan konseling baik secara kelompok maupun personal kepada masing-masing pemain. Pendekatan secara individual dirasa menjadi hal yang sangat penting, karena dampak psikologis masing-masing pemain berbeda-beda.
Pendampingan dilakukan setidaknya dua pekan sesuai kebutuhan pemain untuk memulihkan kondisi mereka. Pendampingan tidak hanya dilakukan melalui konseling di ruangan, tetapi juga saat latihan.
Sesi latihan sendiri sudah dimulai. Untuk pemulihan kondisi psikologis pemain dan memudahkan proses pendampingan psi kologis maka sesi latihan dilakukan tertutup.
“Pendampingan psikologis dilakukan secara individual dan kelompok. Ini dilakukan selama dua minggu dan akan berlanjut sesuai dengan kebutuhan atlet saat ini,” tambahnya.
Sebanyak 134 orang meninggal dunia pascalaga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Dalam tragedi ini, ratusan orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian di antaranya dirawat di rumah sakit.
(TOM)