Viral, Jenazah Keluar dari Liang Lahat di Tulungagung

Foto tangkap layar video dengan latar gambar tempat pemakaman umum yang rusak tergerus banjir di Desa Padangan, Tulungagung (ANTARA/Destyan Sujarwoko) Foto tangkap layar video dengan latar gambar tempat pemakaman umum yang rusak tergerus banjir di Desa Padangan, Tulungagung (ANTARA/Destyan Sujarwoko)

TULUNGAGUNG: Potongan video dengan narasi menggambarkan banjir bandang menyebabkan sejumlah mayat hanyut terseret arus deras air  yang menggerus tempat pemakaman umum milik desa di Tulungagung, viral di media sosial.

Video diberi judul 'jenazah keluar dari liang lahat di Tulungagung' itu telah disukai 10.373 warganet dan mendapat 428 komentar sejak pertama kali diunggah.

Kapolsek Ngantru, AKP Sumaji, membenarkan peristiwa yang menjadi konten viral dan banyak mendapat perhatian warganet itu. Lokasinya  di Desa Padangan, Kecamatan Ngantru, saat banjir melanda wilayah tersebut akibat tanggul sungai yang jebol sehingga air mengalir deras melewati tempat pemakaman umum setempat, Sabtu, 22 Oktober 2022.

BACA: Balita Gagal Ginjal asal Pasuruan 4 Jam Sekali Cuci Darah di RSUD Dr Soetomo

"Ada tiga mayat terseret keluar dari liang lahat dan sempat terbawa arus. Tapi Senin (24 Oktober) kemarin sudah berhasil kami evakuasi," katanya, Rabu, 26 Oktober 2022.

Evakuasi dilakukan pada hari ketiga setelah banjir melanda, seiring genangan air yang mulai surut. Setelah berhasil diangkat, ketiga mayat lalu dikebumikan kembali ke TPU yang sama, di lokasi yang tidak terdampak banjir.

Kasus serupa informasinya beberapa kali terjadi saat penghujan yang memicu luapan air Sungai Kaliboto. Tiga mayat yang ditemukan diidentifikasi sebagai jasad almarhumah Supiyah, Mitun, dan almarhum Soki.

Warga juga sempat menggelar doa bersama setelah gotong-royong membenahi TPU yang porak-poranda digerus air banjir. Dari keterangan warga, banjir di pemakaman rutin terjadi hampir setiap tahun.

Keluarnya mayat dari liang lahat di Pemakaman Desa Padangan bukanlah yang pertama kali terjadi. Beberapa tahun sebelumnya, banjir juga menyebabkan pemakaman umum Desa Padangan tergerus dan beberapa mayat tersembul ke luar.

Menurut Sumaji, insiden tersebut dipicu tanggul Sungai Kaliboto yang mudah jebol. Oleh karenanya ia berharap konstruksi tanggul diperbaiki dan diperkuat, supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Jika tetap seperti ini, jika ada hujan dengan intensitas tinggi, maka kejadian serupa bisa terulang," ungkapnya.

Dalam video yang kemudian beredar di media sosial dan viral, tampak jenazah yang masih terbungkus kain kafan utuh keluar dari liang lahat dan terbawa arus banjir.

 


(TOM)

Berita Terkait