KEDIRI: Ratusan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur menggelar aksi demo di depan Pemkab Kediri, Kamis 3 September 2020.
Aksi demo yang dilakukan dengan memblokir jalan ini dilakukan untu menuntut kesejahteraan anggota BPD. Sebab, selama ini hanya diberi gaji berkisar Rp 100 ribu hingga Rp-300 ribu perbulan.
Ratusan anggota BPD yang tergabung dalam forum komunikasi BPB se Kabupaten Kediri menggelar mimbar bebas. Dalam orasinya massa menuntut kepada pemerintah daerah untuk meningkatan kesejahteraan yang tidak sepadan dengan tanggung jawab yang diemban.
Selain berorasi, massa juga membawa berbagai poster tuntutan. Dalam orasinya, massa meminta kenaikan tunjangan sebesar 20-25 persen dari gaji kepala desa atau sebesar Rp 750 ribu.
“Selama ini kami hanya mendapat gaji Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu perbulan. Padahal tanggung jawab pekerjaan kita juga tidak mudah, “ ucap koordinator aksi Ali Sofyan.
Aksi ini, lanjut Sofyan sebagai tindak lanjut setelah sebelumnya perwakilan BPD mengadakan rapat dengan pihak eksekutif dan legislatif. Namun tidak menemui titik terang. Jika tuntutan tidak dipenuhi, BPD mengancam tidak memberikan tanda-tangan pada Rapdes.
“Saat ini insentif yang di terima oleh BPD masih di bawah RT. Padahal SK untuk BPD dikeluarkan oleh bupati dan menjadi mitra kepala desa. Tapi tingkat kesejahteraan masih di bawah ketua RT dan aparat desa lainnya, “ protesnya.
(TOM)