Premanisme di Jombang Meningkat, Korona Pemicunya!

Puluhan pelaku kejahatan jalanan diringkus selama dua pekan operasi pekat di Jombang. (metrotv) Puluhan pelaku kejahatan jalanan diringkus selama dua pekan operasi pekat di Jombang. (metrotv)

JOMBANG: Pandemi virus korona yang belum berakhir menjadi salah satu pemicu meningkatnya aksi kriminalitas jalanan (premanisme) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Total, ada 88 pelaku diringkus selama dua pekan operasi pekat.

Sebanyak 88 tersangka ini  terlibat dalam 75 kasus aksi premanisme jalanan. Dari seluruh orang itu, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 9 juta,  enam buah batrei tower, hingga satu unit mobil.

Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho mengatakan  selama operasi pekat  kasus kriminalitas jalanan yakni premanisme berada di urutan paling atas.  Ironisnya yang melatarbelakangi meningkatnya aksi premanisme akibat banyaknya pengangguran selama pandemi covid-19.

"Puluhan orang ini ditangkap dalam razia operasi pekat selama 12 hari. Rata-rata pemicunya karena mereka kehilangan pekerjaan selama pandemi ini, " ujarnya.

Pihak kepolisian mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah guna mengatasi persoalan tersebut. Sedangkan untuk kasus lain, yakni kasus minuman keras sebanyak 45 kasus disusul narkoba sebanyak 26 kasus.

 

 


(TOM)

Berita Terkait