PROBOLINGGO : Perayaan Yadnya Kasada Suku Tengger di Kawah Gunung Bromo, 25-26 Juni digelar tertutup. Wisatawan tidak diperbolehkan datang dan jumlah peserta dibatasi. Kebijakan ini dibuat untuk mengantisipasi penularan covid-19, mengingat lonjakan kasus cukup tinggi.
"Mengingat masa pandemi covid-19 dan sesuai hasil kesepakatan bersama antara tokoh adat, Muspida, dan TNBTS pelaksanaan Yadnya Kasada 2021 dilakukan tertutup," kata Kooridnator penegakan Hukum dan percepatan penanangan covid 19 kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, Kamis 24 Juni 2021.
Ugas mengatakan, perayaan Yadnya Kasada digelar seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja jumlah pesertanya dibatasi. Hanya boleh diikuti warga Tengger. Untuk meminimalisasi penularan covid-19, pihaknya juga memberlakukan tes swab antigen kepada peserta ritual. Mereka antara lain tokoh adat, tokoh masyarakat, termasuk semua warga yang ikut kegiatan.
BACA JUGA : Covid-19 Meningkat, 118 Bed di RS Rujukan Siti Khodijah Sidoarjo Penuh
Posko Swab antigen di sediakan gratis di dua tempat , pertama di Puskesmas Sukapura , dan yang kedua di Lautan pasir Gunung Bromo . "Swab antigen Sudah dilaksanakan mulai hari Kamis 24 Juni 2021, dari 147 orang yang diswab antigen, hasilnya nonreaktif," ujarnya.
Ugas mengatakan, tes antigen akan terys dilakukan hingga puncak pelaksanaan Yadnya Kasada. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk selalu disiplin menjaga protokol kesehatan selama upacara.
Diketahui, Yadnya Kasada merupakan ritual kurban atau persembahan umat Hindu Suku Tengger. Ritual ini setiap bulan Kasada hari ke-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger. Pada ritual ini umat Hindu tengger membersembahkan aneka hasil bumi dan ternak dengan cara melarung ke dalam kawah Gunung Bromo. Dalam keyakinan umat Hindu Tengger, persembahan itu diberikan kepada Dewa Brahma.
(ADI)
