LUMAJANG : Mobil relawan Rumah Sakit Universitas Negeri Sebelas Maret Solo tertimbun lumpur saat sedang melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Semeru, di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa 7 Desember 2021 malam.
“Setelah mengevakuasi warga dan dibawa ke posko, kami kembali untuk menjemput teman. Saat kondisi mau pulang, arus (air banjirb bercampur lumpur) sudah sangat deras sekali,” kata Anton, relawan dari RS UNS, Rabu 8 Desember 2021.
Sialnya, mobil tersebut terganjal batu sehingga tak bisa bergerak. Anton dan kawannya pun memilih melarikan diri dan meninggalkan mobil tersebut. “Semula aliran airnya kecil, tapi durasinya cepat sekali makin deras,” kata Anton.
Mobil itu berisi sejumlah peralatan dan barang yang hendak didonasikan. “Kamu menunggu situasi aman dulu. Setelah situasi aman, baru kami berani evakuasi,” kata Anton.
Baca Juga : 7 Jenazah Korban Erupsi Semeru Teridentifikasi, Ini Daftarnya
Banjir berasal dari daerah aliran sungai yang tertutup material lahar dingin. Begitu hujan deras turun, air bergerak dan membawa material lumpur tersebut mengalir menerabas jalan desa. Sejumlah rumah warga tenggelam dalam air setinggi 50-100 centimeter.
Banjir tersebut sempat membuat heboh rapat koordinasi dengan relawan bencana yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Kantor Kecamatan Pasirian, Selasa malam itu. Bupati Thoriqul Haq menerima pesan via WhatsApp dari seseorang di lapangan dan memperdengarkannya di hadapan forum.
“Info terkini dulur-dulur, mohon doanya. Posisi Candipuro panik. Ada instruksi dari Pos Pantau dari atas, wilayah Sumberwuluh ke timur termasuk Candipuro disuruh mengosongkan, karena tanggul yang membatasi kali timur Gladak Perak sudah jebol. Ada banjir yang datang. katanya diperkirakan lebih besar. Ini posisi jalan raya Candipuro, banyak orang yang turun dari atas sudah bingung. Mohon doanya untuk saudara-saudara yang berada di tempat datar mohon diperingatkan. Terima kasih.”
(ADI)