Pembersian Lahan Relokasi Korban Semeru Dikebut, 25 Hektar Sudah Siap

Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat mengecek lokasi relokasi korban erupsi Semeru (Foto / Istimewa) Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat mengecek lokasi relokasi korban erupsi Semeru (Foto / Istimewa)

LUMAJANG : Lahan relokasi korban erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Lumajang mulai dikerjakan. Saat ini sudah 25 hektare lahan yang telah dilakukan pembersihan dan siap dibangun hunian sementara (huntara).

"Sekarang on progress dilakukan perataan dan penataan untuk dijadikan relokasi, sekarang sudah 25 hektar yang sudah diratakan," ucap Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Kamis 23 Desember 2021.

Thoriq menargetkan besok atau lusa para korban erupsi Gunung Semeru ini bisa mulai menghuni hunian sementaranya. "Target kami besok atau lusa sudah 40 hektar sehingga lahan tersebut bisa dimulai untuk pendirian hunian sementara," ujar Cak Thoriq.

Menurutnya, proses pembangunan huntara terus dilakukan percepatan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang bersama Satuan Tugas (Satgas) Semeru yang dipimpin oleh Danrem 083/ Bhaladika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti. Percepatan dilakukan agar pengungsi segera menempati hunian dan kembali hidup normal pasca Erupsi Gunung Semeru.

"Kami ingin secepatnya masyarakat segera pindah ke hunian sementara yang akan dibangun," ucapnya.

Baca Juga : Sawah Dijual Tanpa Izin, Dainem Gugat Anak Kandung

Sementara terkait pembangunan hunian tetap, dijelaskan ia menjelaskan, bahwa akan dilakukan di lokasi yang sama. Pembangunan hunian tetap sendiri akan dilakukan oleh pemerintah pusat melalui BNPB. "Sekarang on progress pemutakhiran data agar nantinya data yang kami kirim tidak ada kekeliruan," katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru per 21 Desember 2021, pukul 18.00 WIB mencatat korban meninggal bertambah satu jiwa sehingga total meninggal dunia akibat erupsi menjadi 51 jiwa. Penambahan korban tersebut dari warga yang sebelumnya dirawat akibat luka bakar. Selain jumlah korban meninggal, Posko mencatat 5 potongan tubuh ditemukan di lokasi terdampak.

Sementara itu, jumlah warga mengungsi berjumlah 10.935 jiwa, yang tersebar di 410 titik pengungsian. Pengungsian terkonsentrasi di tiga kecamatan, yaitu Pasirian 17 titik dengan 1.746 jiwa, Candipuro 21 titik 4.645 jiwa dan Pronojiwo 8 titik 1.077 jiwa.

Sebaran titik pengungsi juga teridentifikasi di Kabupaten Lumajang, sedangkan di luar kabupaten tersebut, pengungsian berada di Kabupaten Malang 9 titik 341 jiwa, Blitar 1 titik 3 jiwa, Jember 3 titik 13 jiwa dan Probolinggo 1 titik 11 jiwa. Posko terus memutakhirkan data pengungsian akibat dampak erupsi Gunung Semeru.

 


(ADI)

Berita Terkait