PONOROGO: Puluhan warga Desa Mrican, Ponorogo, Jawa Timur menggelar aksi protes atas limbah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang mencemari lingkungan sekitar. Akibat pencemaran tersebut, puluhan hektare lahan pertanian rusak hingga menyebabkan gagal panen.
Salah satu bentuk protes warga Desa Mrican diluapkan dengan membakar tanaman padi miliknya. Mereka kesal selalu mengalami gagal panen. Lahan padi yang seharusnya siap dipanen rusak dan sebagian besar tidak berbuah. Para petani menuding limbah sampah inilah biang keroknya.
"Tidak hanya merusak tanaman padi, akibat sampah yang menggunung juga menyebabkan saluran irigasi menjadi tersumbat. Kondisi itu berdampak pada kurangnya pasokan air menuju persawahan. Sebagian warga juga sakit gatal-gatal akibat pencemaran limbah, " ujar Suyitno, salah satu warga, Kamis 24 Maret 2022.
BACA: Diduga Bunuh Diri, Gadis Tewas Dihantam Kereta Api
Menurut warga, dampak pencemaran lingkungan ini menyebabkan sekitar 67 hektare persawahan disekitar TPA mengalami gagal panen. Warga meminta pihak terkait agar segera menangani permasalahan sehingga tidak merugikan masyarakat.
Usai membakar tanaman padi di sawah, aksi protes warga lalu dilanjutkan menuju rumah kepala desa. Sambil membawa poster, mereka meminta aspirasinya disampaikan ke Pemkab Ponorogo. Warga mengancam akan memblokade jalan menuju TPA jika aspirasinya tidak dihiraukan.
"Saya sudah beberapa kali menyampaikan permasalahan overload TPA Mrican kepada pihak terkait, namun belum ada tanggapan, " ujar Adi Purnomo Sidik, Kepala Desa mrican.
(TOM)