CLICKS: Tren cetak sertifikat vaksin muncul akhir-akhir ini setelah vaksin menjadi syarat untuk masuk ke sejumlah tempat. Mulai masuk mal, naik kereta api, pesawat dan lain-lain.
Sebenarnya, orang bisa saja membuka hp untuk menunjukkan sertifikatnya jika diminta. Tapi, orang tampaknya lebih tertarik mencetaknya dalam bentuk fisik.
Yang menarik, variasi kartu vaksin ini pun lumayan banyak. Sebagai contoh, ada yang berbentuk layaknya KTP sehingga mudah untuk disimpan dan dibawa ke berbagai tempat.
Meski tidak ada aturan resmi dari pemerintah yang isinya larangan mencetak sertifikat vaksin, masyarakat sebenarnya tidak dianjurkan untuk melakukannya.
Bukan karena alasan aneh-aneh, namun demi mencegah pencurian dan penyebaran data pribadi yang bisa saja disalahgunakan orang lain yang nggak bertanggungjawab.
BACA: Lukisan SBY Debur Ombak di Pantai Pacitan Dipuji Warganet, Indah Banget.....
Jadi, kalau kamu cermati di kartu vaksin tersebut, ada kode QR yang bisa di-scan sebagai bukti bahwa kamu memang sudah pernah divaksin. Nah, di dalam kode QR ini, ada data-data pribadi kamu yang sebaiknya dijaga kerahasiannya.
Kalau sampai orang lain tahu, bisa jadi disalahgunakan. Dampaknya lumayan mengerikan. Bisa jadi datamu dipakai untuk mendapatkan pinjaman online, rekening bank-mu bisa saja dibobol, dan alamat e-mail-mu yang penting juga bisa diambil alih.
Nah, ada solusi nggak agar kita tetap bisa mendapatkan sertifikat vaksin fisik sehingga nggak perlu repot-repot buka ponsel setiap kali diperlukan?
Kalau memang ingin mencetaknya, cetak saja dengan printer sendiri di rumah, keluarga, atau teman yang bisa kamu percaya. Andaipun harus ke tempat percetakan, sebaiknya datang ke tempat yang sudah kamu kenal atau pastikan nggak akan menyalahgunakan datamu. Tetap waspada!
(TOM)