Suka Duka Sopir Bus Lebaran di Jalan, Demi Keluarga!

Seorang sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) melakukan tes kesehatan di posko kesehatan Terminal Kalideres, Jakarta, Selasa (26/4/2022). BRANDA ANTARA/Shofi Ayudiana Seorang sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) melakukan tes kesehatan di posko kesehatan Terminal Kalideres, Jakarta, Selasa (26/4/2022). BRANDA ANTARA/Shofi Ayudiana

JAKARTA: Sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) mengaku senang akhirnya ada mudik lagi. Sebab, selama dua kali lebaran, pemerintah melarang mudik akibat covid-19.

Salah seorang sopir bus dari Perusahaan Otobus (PO) Tjipto GM, Sutarmin, mengatakan mudik lebaran menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu.  Meski harus melewatkan momen Hari Raya Idulfitri bersama keluarga, tapi pendapatan mereka akan bertambah seiring dengan jumlah pemudik yang meningkat.

"Jakarta-Madura pulang pergi (PP) alhamdulillah dinikmati saja demi keluarga," ujar Sutarmin, di Terminal Kalideres, Jakarta.

BACA: Capek, Pemudik Motor Bisa Pijat Gratis di Pos Terpadu Pasuruan

Pria yang sudah menjadi sopir selama 25 tahun lebih itu juga berbagi kisah perihal dirinya yang sudha biasa melewatkan lebaran bersama keluarga, karena harus mengantar penumpang. Namun kondisi itu merupakan hal biasa bagi para sopir bus, terutama menjelang lebaran.

“Sekarang kemungkinan lebaran di jalan. Tapi ya tidak apa-apa karena tugas kami memang tidak mengenal waktu,” ungkap dia.

Senada, sopir rute Jakarta-Lampung Deddy Irawan, mengaku senang karena Pemerintah telah mengizinkan mudik. Meski pendapatan selama arus mudik meningkat, tetapi sebagai gantinya dia harus rela mengorbankan waktu berkumpul bersama keluarga saat lebaran.

“Kami senang membantu orang mengantarkan mudik, pulang kampung dan ketemu keluarga mereka. Tapi ya sedihnya pas hari raya terkadang pas kebetulan masih di jalan,” jelad sia.

Deddy menjelaskan selama masa mudik, sopir bus AKAP biasanya melakukan perjalanan pulang-pergi (PP) dari kota keberangkatan menuju tujuan dan sebaliknya. Pihaknya cuma punya waktu istirahat sekira empat jam sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen memperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan bus tahun ini tidak akan sama seperti kondisi sebelum pandemi pada 2019. Kala itu, jumlah pemudik mencapai angka 7.000 orang per hari.

"Jumlah pemudik yang menggunakan bus tahun ini diperkirakan paling banyak hanya 50 persen dari tahun 2019," kata dia.


(TOM)

Berita Terkait