7 Hari PPKM Darurat di Jatim, 819 Meninggal Terpapar Covid-19

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (ist) Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (ist)

SURABAYA: Selama tujuh hari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, jumlah warga Jawa Timur terinfeksi covid-19 bertambah 11.357 jiwa.  Total  kasus aktif mencapai 13.294 orang.
 
Selain itu, sebanyak 819 warga Jatim positif covid-19 meninggal selama tujuh hari PPKM Darurat. Sementara pasien yang sembuh dari covid-19, ada penambahan 6.359 orang.
 
Penambahan kasus covid-19 terbanyak terjadi pada hari ketujuh PPKM Darurat, yakni 2.551 kasus per Kamis, 8 Juli 2021. Lalu ada 1.446 pasien sembuh, dan 194 orang terpapar covid-19 meninggal.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, untuk menekan penyebaran covid-19 tidak bisa hanya dilakukan dari hilir ke hulu. Pembatasan mobilitas masyarakat pada pemberlakukan PPKM Darurat adalah cara dan upaya yang tepat.
 
"Mengatasi lonjakan kasus ini, menangani hilirnya saja tidak akan pernah cukup. Untuk menghentikan penyebaran kasus covid-19 harus melalui pembatasan mobilitas sosial," kata Khofifah, Jumat, 9 Juli 2021.

BACA: Olahraga Ini Cocok Buat OTG dan Bergejala Ringan Covid-19, Simak Penjelasannya!


 Khofifah menduga ditemukannya kasus covid-19 varian delta asal India, menjadi dalang meningkatnya covid-19 di Jatim. Mengingat varian delta tingkat penularannya 10 kali lebih cepat dari varian Wuhan.
 
"Sehingga individu beresiko tinggi meninggal akibat covid-19, mudah terpapar sehingga jumlah kematian pun meningkat," terangnya.
 
Sementara itu, Pakar Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo, mengatakan kasus covid-19 di Jatim sudah mencapai gelombang ketiga. Windhu mengibaratkan kasus covid-19 seperti banjir bandang, meskipun ada rumah sakit yang cukup besar tetap tidak bakal menampung seluruh pasien.
 
"Maka perlu pembatasan tegas yang membuat orang tetap stay at home," jelasnya.


(TOM)

Berita Terkait