NGAWI: Sejumlah penyanyi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menjual baju yang biasa digunakan untuk manggung. Mereka terpaksa menjualnya untuk menyambung biaya hidup setelah tidak ada lagi job hampir dua tahun semenjak pandemi covid-19.
Dengan menggunakan mobil bak terbuka, para penyanyi ini memajang baju-baju manggungnya di tepi jalan. Beberapa poster bernada protes juga sempat terselip. Diantaranya berbunyi:
"Dijual murah, campursari wes dihapus," tulisnya. Ada lagi poster bernada keras, "Pekerja seni bukan pencuri,"
Salah satu penyanyi Atik Nurul Hidayati, mengatakan ikut menjual baju manggungnya lantaran sudah tidak bisa lagi mencari pinjaman untuk menyambung hidup.
BACA: Ngeyel Dangdutan, Penyelenggara Hajatan dan Biduan Digelandang ke Mapolres Sampang
"Terpaksa jual baju untuk mencukupi kebutuhan setiap hari dan membayar hutang yang sudah dua tahun ini. Cari pinjaman lagi sudah sulit sekarang, " keluhnya.
Sebelum ada pandemi covid-19, mereka mampu mencukupi kebutuhan hidup dari hasil job manggung di sejumlah gelaran hajatan. Namun sejak dua tahun terakhir sudah tidak ada lagi undangan mengisi acara hajatan.
"Apalagi sejak pemerintah mengeluarkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) semua undangan manggung atau show dilarang, " ujarnya.
Mereka berharap pemerintah kembali mengizinkan acara hajatan dengan menerapkan protokol kesehatan. Termasuk program vaksinasi juga telah diikuti sejumlah penyanyi.
(TOM)