Ibu Brigadir J Histeris Jelang Autopsi, Teriakkan Nama Istri Ferdy Sambo

Tangis ibunda Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Rosti Simanjutak pecah saat peti jenazah anaknya dibongkar (Foto / Metro TV) Tangis ibunda Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Rosti Simanjutak pecah saat peti jenazah anaknya dibongkar (Foto / Metro TV)

JAKARTA : Tangis ibunda Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Rosti Simanjutak pecah saat peti jenazah anaknya dibongkar. Bahkan, dengan histeris Rosti meneriakkan nama istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Dia menyayangkan sikap istri jendral itu yang membiarkan brigadir J meninggal.

"Semua ini kebohongan Putri Candrawthi. Dimana nalurimu sebagai seorang ibu. Kau tak membela dan membiarkan anakku," teriak Rosti usai pembacaan doa sebelum peti Brigadir J dibongkar.

Dengan tangisan pilu, Rosti merasa anaknya dibiarkan disiksa. Dia tak menyangka dengan sikap Putri Candrawathi yang sama-sama seorang ibu ikut bungkam dengan kejadian yang menimpa anaknya.

"Ini siksaan yang didapatkan anakku. Anakku sayang, dirimu kesakitan anakku," jerit Rosti.

Mendengar jeritan dan tangisan Rosti, keluarga yang ikut mendampingi pun ikut histeris. " Tuhan tolong tunjukkan kebenaranmu untuk anak kami," katanya sambil terisak.

Baca juga : 338 Personel Amankan Proses Autopsi Ulang Brigadir J

Dalam kesempatan itu, Rosty berharap kepada Presiden Jokowi dan Panglima TNI Andika Peekasa untuk mengawal kasus kematian anaknya. Kelurga berharap fitnah keji dan juga pembunuhan yang menimpa Brigadir J segera terungkap.

"Tolong anak kami pak Jokowi dan Panglima TNI, anak kami difitnah dan dibunuh," pungkasnya.

Prose penggalian di lakukan pada pukul 07.30 WIB dengan mengerahkan lima penggali. Di lokasi nampak hadir pula, Wakapolda Jambi, Brijend Yudawan, Kepala RS Bhayangkara Jambi, Kombes Pol Yandiko, Kepala Biro Operasi Polda Jambi, Kombes Pol Ferry Handoko, dan Kapolres Muaro Jambi, AKBP Yuyan Priatmaja.

Nampak pula perwakilan TNI, Forkompinda Muaro Jambi, serta pihak keluarga terutama bapak dan ibu almarhum. Setelah hampir lebih kurang satu jam makam itu bisa dibongkar dan peti jenazah diangkat petugas. Peti pun dibawa naik mobil menuju RSU Sungai Bahar yang berjarak dua kilometer untuk diautopsi ulang di sana oleh tim ahli forensik.


(ADI)

Berita Terkait