Bergelimang Harta di Hari Tua, 6 Jenis Investasi Ini Bisa Jadi Pilihan

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Ada beberapa macam investasi jangka panjang yang bisa dipilih untuk menginvestasikan uang kamu supaya terus bertambah. Investasi jangka panjang adalah produk investasi yang menanamkan modal atau aset dalam jangka waktu lama. Investasi jangka panjang cocok untuk simpanan dana di masa mendatang karena keuntungan maksimalnya baru bisa dinikmati setelah bertahun-tahun.

Ada 6 macam investasi jaangka panjang yang bisa dicoba demi membangun kekayaan. Berikut ulasannya dikutip dari berbagai sumber:

1. Reksa Dana

Keuntungan investasi reksa dana dalam jangka panjang akan memaksimalkan efek compounding atau bunga yang muncul dari dana tambahan akibat investasi Anda, meminimalisir risiko dari flutktuasi harga, dan memenuhi kebutuhan jangka panjang seperti pensiun atau pendidikan anak.

Reksa dana dengan jangka waktu yang lama, seperti reksa dana saham dengan jangka waktu lima tahun, reksa dana campuran selama tiga hingga lima tahun, dan reksadana pendapatan tetap dengan masa satu hingga tiga tahun. Investasi dalam reksa dana lebih mudah karena ada manajer investasi yang membantu mengelola modal kamu untuk ditempatkan dalam instrumen investasi.

2. Saham

Saham menjadi salah satu pilihan investasi jangka panjang lainnya. Investasi saham merupakan investasi jangka panjang yang banyak diminati karena cenderung memberikan profit atau keuntungan yang lebih besar dibandingkan instrumen investasi lainnya. Namun meski profitnya besar, tetapi risiko kerugiannya juga tinggi.

Karena itu, saat investasi saham dalam jangka panjang, Anda perlu meneliti kapitalisasi pasar perusahaan, lihat laporan kinerja, belajar analisis fundamental dan teknikal, serta didispilin membelinya dalam periode tertentu dengan jumlah yang stabil tanpa memperhatikan harga saham di pasaran.

3. Obligasi

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu, 1-10 tahun. Meski ada tanggal jatuh tempo, Anda tak harus memegang obligasi tersebut hingga jatuh tempo karena bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.

Obligasi ada beberapa jenis, yakni obligasi korporasi, Surat Utang Negara (SUN), Sukuk korporasi, Suurat Berharga Syariah Negara (SBSN), Efek Beragun Aset (EBA). Obligasi pemerintah dinilai lebih aman karena pemerintah berwenang membebankan pajak dan mencetak uang.

Namun jika Anda ingin memilih obligasi perusahaan, pilih obligasi yang memiliki peringkat tertinggi karena mencerminkan risiko kegagalan dalam membayar bunga atau pokok. Peringkat AAA memiliki risiko paling rendah, disusul AA, A, BBB, hingga D yang menandakan obligasi tersebut gagal bayar.

Saat investasi obligasi, kamu tidak hanya mendapat keuntungan dari pembayaran bunga tetap atau kupon, tapi memiliki kesempatan mendapatkan keuntungan dari capital gain atau selisih harga beli dan jual.

4. Emas

Emas adalah instrumen investasi yang populer sejak dulu hingga saat ini. Emas adalah produk investasi yang menguntungkan untuk jangka panjang. Harga emas cenderung stabil dan selalu meningkat setiap tahun karena inflasi. Jika inflasi menurun, harga emas tidak akan turun drastis.

Selain itu, tingkat likuiditas emas juga sangat tinggi. Kamu akan mendapatkan keuntungan besar jika menjual emas pada saat harga jualnya tinggi.

5. Properti

Properti merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan. Harga tanah dan bangunan cenderung naik setiap tahun, dengan persentase hingga 20 persen. Namun untuk investasi ini, kamu perlu modal besar mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Meski demikian, kamu juga bisa membelinya lewat Kredit Kepemilikan Rumah atau KPR. Saat masa KPR, kamu bisa menyewakannya untuk mendapatkan keuntungan bulanan atau tahunan.

6. Tabungan Berjangka

Tabungan berjangka belum begitu populer bagi masyarakat, padahal menawarkan profit yang cukup besar. Tabungan berjangka akan memaksa kamu rutin menabung dalam jangka waktu yang telah disepakati. Bunga pada tabungan berjangka lebih tinggi dibanding dengan tabungan biasa.

Namun dana dalam tabungan ini tak bisa dicairkan sewaktu-waktu ya. Nah, setelah jatuh tempo, kamu baru bisa mencairkan dana dan menikmati keuntungannya.

 


(ADI)

Berita Terkait