MALANG : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda mengimbau warga Kota Malang untuk waspada terhadap kemungkinan hujan es dan angin kencang susulan. Sebab berdasarkan citra radar, masih ada potensi awan cumulonimbus (CB) seperti yang terjadi pada Kamis 3 Februari 2022.
"Masih ada potensi terjadinya hujan es di waktu mendatang dan perlu diwaspadai hujan lebat dapat disertai petir dan hujan es pada siang hingga sore hari," Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Teguh Tri Susanto, Jumat 4 Februari 2022.
Teguh mengatakan, penyab hujan es yakni awan konvektif sangat tinggi. Dari citra radar, terlihat ketinggian awan Cumulonimbus (Cb) mencapai 8-9 kilometer, dengan nilai reflektivitas dari citra radar tinggi. "Hal ini terpantau dari citra CMAX dengan nilai dBZ pada pukul 14.19-14.37 WIB, maksimum berkisar antara 60-65 dBZ," katanya.
Kondisi ini pula nyang menyebabkan hujan es dan angin kecang di wilayah Kota Malang kemarin. Akibatnya sejumlah pohon tumbang di beberapa titik. Angin juga merobohkan tembok 3 meter di kawasan Blimbing dan menyebabkan satu orang tewas.
Baca Juga : Overload, Liponsos Surabaya Dihuni 900 ODGJ
"Pantauan kami berdasarkan citra radar dan laporan dari masyarakat fenomena hujan es terjadi di sekitar Kota Malang yaitu wilayah Kecamatan Blimbing, Sudimoro, Glintung, Lowokwaru," ucap Teguh.
Tak hanya hujan es, fenomena hujan deras disertai angin kencang juga masih berpotensi menerjang sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk di Kota Malang. "Fenomena La Nina dapat mengakibatkan peningkatan hujan di wilayah Indonesia," tuturnya.
Diketahui, hujan deras disertai angin kencang menerjang beberapa kawasan di Kota Malang. Fenomena hujan es juga dilaporkan warga turun. Akibat fenomena ini dilaporkan ada enam pohon tumbang, satu kendaraan mobil rusak tertimpa pohon dan satu warga meninggal dunia, usai tertimpa tembok yang roboh saat hujan deras disertai angin kencang.
(ADI)