PONOROGO : Jika berkunjung ke Ponorogo jangan lewatkan menikmati kuliner unik. Goreng tiwul namanya. Warung ini dapat ditemui di jalan sisi utara Waduk Bendo yang berada di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Para pengunjung bisa menikmati sajian makanan tradisional sekaligus menikmati pemandangan waduk dengan hembusan angin yang sejuk.
Salah satu penjual di Waduk Bendo, Vina mengatakan tiwul merupakan makanan pokok pengganti nasi beras yang dibuat dari ketela pohon atau singkong dengan memilik kandungan kalori lebih rendah. "Di sini memang menu andalannya tiwul goreng," katanya.
Ia menyebutkan, cara masak tiwul goreng sama persis dengan membuat nasi goreng biasa. Mulai dari bawang merah, bawang putih, cabai, penyedap rasa semua dihaluskan kemudian dimasak bersama tiwul yang sudah ditanak sebelumnya. "Sama persis. Hanya bahan utama saja beda. Nasi biasa sama tiwul. Nasi dari padi, tiwul dari ketela," jelasnya.
Untuk campuran tiwul goreng, dia menambahkan sawi putih, sawi hijau. Juga ada pilihan toping telur maupun sosis bagi pelanggan yang memeasannya. Harga per porsi tiwul goreng dibanderol Rp9 ribu. Diakuinya, setiap hari Senin hingga Sabtu, rata - rata 25 hingga 30 porsi ludes. Namun jika hari Minggu bisa sampai 50 hingga 60 porsi tiwul goreng dipesan oleh pengunjung.
Baca Juga : Mengenal Kopi Kopyok Khas Gresik
Menurutnya, tiwul memang identik dengan menu desa. Namun justru banyak pengunjung yang mencari-cari menu tiwul goreng. "Padahal makanan ndeso (desa) seperti ini banyak orang yang mencari, soalnya kan nasi tiwul jarang," terang dia.
Salah satu pengunjung, Charolin Pebrianti mengaku sering berkunjung ke Waduk Bendo agar dapat menikmati menu tiwul goreng. Selain rasanya khas, pemandangannya pun langsung menghadap ke waduk bisa untuk relaksasi.
"Rasanya khas dan nikmat tiwul goreng di sini. Selain itu yang bikin nagih pemandangannya ke Waduk Bendo. Anginnya sejuk juga. Jadi bisa untuk relaksasi," katanya.
(ADI)