JOMBANG : Jumlah kasus covid-19 di Jombang terus meningkat. Salah satu penyumbang terbanyak adalah dari klaster pabrik roti yang ada di Jalan KH Wahid Hasyim Jombang. Hal itu ditegaskan oleh Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab, Sabtu 26 Juni 2021.
Terkuaknya klaster ini berawal ketika Satgas Penanganan Covid-19 tracing di Toko Mayar yang ada di Jl Ahmad Yani. Namun demikian, baik Satgas maupun Dinkes enggan membuka data awal mula tracing tersebut. Mereka berdalih tracing dilakukan berdasarkan informasi hoaks tentang adanya 10 karyawan toko roti tersebut yang positif covid. Berdasarkan keterangam Satgas, karyawan toko roti yang menjalani swab antigen hasilnya negatif.
Namun demikian pada keesokan harinya ada penambahan 19 orang yang terkonfirmasi positif. Dinas dan Satgas tetap bungkam dari mana asal muasal penambahan tersebut. Nah, belakang diketahui bahwa 19 orang itu berasal dari pabrik roti milik toko mayar yang ada di Jl KH Wahid Hasyim. Bahkan hingga Sabtu 26 Juni 2021 pabrik yang juga rumah makan Tivoli dan juga toko mayar masih tutup. Keduanya tempat tersebut milik satu orang.
BACA JUGA : Pemprov Jatim Buka Rumah Isolasi Khusus TKI di Asrama Haji
“Memang benar ada 19 orang yang positif covid-19 dari pabrik roti tersebut. Kalau di tokonya (toko mayar) 10 karyawannya negatif. Semuanya masih menjalani isolasi. Ini berdasarkan tracing yang dilakukan tim Satgas,” kata Mundjidah.
Dugaan sementara, lanjut bupati, belasan karyawan pabrik roti mayar ini terpapar virus corona varian baru setelah salah satu dari mereka menghadiri hajatan di Pare, Kediri. Namun, untuk memastikannya, saat ini Tim Satgas Covid-19 masih menunggu hasil secara pasti dari provinsi.
Bupati Jombang menjelaskan, awalnya sebanyak 50 karyawan pabrik roti mayar yang menjalani tes swab. Dari situ diketahui sebanyak 19 orang terkonfirmasi Covid-19. “Klaster pabrik roti ini menyumbang jumlah positif covid-19 di Jombang cukup tinggi,” tandasnya.
(ADI)