Sidoarjo: Warga Desa Sedenganmijen Kabupaten Sidoarjo menggelar ruwat desa dengan membuat tumpeng tempe raksasa setinggi 10 meter pada Minggu, 3 Maret 2024. Tradisi ruwat ini merupakan bentuk rasa syukur warga desa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tumpeng raksasa tersebut dibuat perajin tempe di Desa Sedenganmijen yang dikenal sebagai salah satu Kampung Tempe di Sidoarjo. Sebab, desa ini memiliki 24 perajin tempe.
Pembuatan tumpeng tempe raksasa menghabiskan sebanyak 750 kilogram kedelai. Selain itu, masing-masing 28 RT dari 8 RW di desa tersebut membawa tumpeng kecil dengan hiasan buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, dan makanan kecil .
Namun, warga tidak mampu bersabar hingga memperebutkan tumpeng kecil padahal waktu belum ditentukan. Dalam beberapa menit, isian dari tumpeng tersebut ludes habis tanpa tersisa.
Selesai acara doa warga langsung memperebutkan tempe yang dilemparkan dari atas hingga tumpeng tersebut tinggal kerangka. Warga sangat antusias hingga hanya memakan waktu beberapa menit tumpeng habis.
"Kegiatan ruwat desa ini digelar setiap tahun, sebagai ucapan syukur warga kepada Tuhan yang Maha Esa. Kegiatan ini juga untuk mengingat para leluhur desa, agar warga tidak melupakan jasa para nenek moyang," ucap Kepala Desa Sedenganmijen M Hasanuddin dikutip dari Medcom pada Senin, 4 Maret 2024.
Acara semakin ramai karena diisi dengan konser grup musik dangdut. Kegiatan ruwat desa yang dilakukan selama 4 hari juga diisi dengan pengajian dan doa bersama.
(SUR)