SURABAYA: Jelang pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang, Pemkot Surabaya tidak hanya merenovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), namun juga mempercantik Stadion Gelora 10 November Tambaksari.
Saat jalannya renovasi perbaikan lapangan sesuai standar FIFA, diketahui jika stadion legendaris di Surabaya itu berdiri di atas lahan tanah sampah.
Kondisi ini diungkapkan Kabid Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya Iman Krestian saat melakukan penanaman rumput.
Awalnya, tanah di lapangan Stadion Gelora 10 November itu dikupas semuanya sekitar 60 centimeter. Ternyata setelah dikeruk diketahui tanah di lapangan adalah tanah sampah yang banyak plastiknya.
"Jadi, Stadion Tambaksari itu sebelumnya memang hanya lapangan rumput konvensional dan ternyata tanahnya tanah sampah, sehingga tanah aslinya kita buang dulu. Sebab, untuk rumput ini memang membutuhkan tanah khusus," ujarnya.
Saat ini, lanjut Imam, proses penanaman rumpur berstandar FIFA sudah selesai dilakukan. Tinggal menunggu pertumbuhan yang diperkirakan dua bulan lagi.
Saat ini, sedang proses pemeliharaan dan menunggu pertumbuhan serta adaptasi rumput. Insya-Allah pada September sudah bisa dipakai dan ini sudah sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama," kata Iman.
Sesuai keputusan FIFA, Surabaya akan menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20. Stadion GBT menjadi salah satu dari enam stadion di Indonesia yang akan menghelat pertandingan sepakbola kelas dunia itu.
Sementara Stadion Gelora 10 November akan menjadi stadion pendamping. Rencananya akan dipakai berlatih Timnas dari manca negara yang bermain di Stadion GBT Surabaya.
(TOM)