Petani di Malang Tewas Tertimbun Longsor

Proses pencarian Cukup, petani yang tewas tertimpa material longsor (Foto / Metro TV) Proses pencarian Cukup, petani yang tewas tertimpa material longsor (Foto / Metro TV)

MALANG : Tanah longsor di Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, menelan korban jiwa. Seorang petani yang sedang beraktifitas meninggal dunia tertimbun longsor. Korban atas nama Cukup (60), warga Desa Karangrejo RT 11/RW 04, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.

Jasad korban berhasil dievakuasi tim SAR dan BPBD Kabupaten Malang sekira pukul 12.10 wib siang ini. Kejadian tanah longsor ini bermula pada Minggu 28 November 2021 sekira Pukul 14.00 WIB. Saat kejadian hujan intesitas sedang mengguyur wilayah Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari.

Beberapa petani saat itu, masih melakukan perkerjaan di ladang tanpa menghiraukan himbuan dari orang lain untuk segera mengakhiri pekerjaan. Tak berapa lama akhirnya longsor tiba-tiba terjadi menimbun 1 orang korban.

“Cuaca saat itu hujan ringan. Lokasi kejadian tidak bisa dijangkau motor maupun mobil. Penanganan kita lakukan secara manual dan berhasil mengevakuasi jasad korban siang ini,” ungkap Danramil Wonosari, Kapten Heru Santoso, Senin 29 November 2021.

Baca Juga : Jebol Tembok, Tiga Tahanan Polsek Balongbendo Diduga Kabur

Menurut Kapten Heru, pada saat kejadian, korban sudah di peringatkan istrinya untuk segera pulang. “Ketika itu pukul 11.30 wib istrinya mengajak pulang. Karena hujan sudah turun. Kemudian istrinya pulang, baru mendengar ada informasi tanah longsor pukul 14.30 wib, kemudian istrinya datang lagi ke lokasi di mana korban berada di ladang kok tidak ada. Baru kemudian dilaporkan ke perangkat desa sore hari,” beber Kapten Heru.

Ia melanjutkan, saat kejadian tanah longsor hanya ada korban saja. “Evakuasi pencarian kita lakukan pukul delapan pagi ini. Kita libatkan Basarnas, SAR Awangga, BPBD dibantu warga Wonosari dan Kromengan,” paparnya.

Kapten Heru menambahkan, titik korban ditemukan sejauh tiga meter dari arit yang di bawa korban selama berada di ladang. “Dari keterangan istri korban, ada di sekitar pohon kelapa. Kemudian kita temukan arit milik korban, lalu kita tarik sejauh tiga meter kita lakukan penggalian tanah menggunakan semprotan air. Kemungkinan korban tidak bisa lari ketika tanah longsor terjadi. Ladang yang longsor ini milik korban,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait