MALANG: Awan duka menyelimuti Pondok Pesantren PPAI Al Aziz di Dusun Banjarpatoman, Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa petang, 11 Oktober 2022. Jerit tangis mengiringi pemakaman Helen Priscella, korban meninggal Tragedi Kanjuruhan ke-132.
Helen Priscella baru saja meninggal sekitar pukul 14.25 WIB. Remaja 21 tahun ini tutup usia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Tangisan ratusan warga seketika pecah saat menyambut kedatangan jenazah di rumah duka sekitar pukul 17.15 WIB. Setelah dimandikan dan disalatkan, jenazah disemayamkan dengan diiringi ratusan warga di permakaman desa setempat.
Helen merupakan cicit dari Almarhum KH Abdullah, Pendiri Pondok Pesantren PPAI Al Aziz Banjarpatoman. KH Abdullah dikenal sebagai kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) di Malang Selatan.
BACA: Bantah Pintu Ditutup, Ketua Panpel Arema Minta Jenazah Korban Kanjuruhan Diautopsi
"Helen ini masih keluarga di keluarga besar PPAI Al Aziz. Jadi kalau sama saya masih cucu keponakan. Tinggalnya di sini. Dia memang nonton di Stadion Kanjuruhan," kata Pengasuh Pendiri Pondok Pesantren PPAI Al Aziz Banjarpatoman, KH Moh Said.
Helen merupakan seorang mahasiswi semester tujuh di akademi kebidanan RST Soepraoen Kota Malang. Helen dikenal sangat dekat dengan warga sekitar dan juga suka nonton pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan.
"Anaknya suka nonton bola. Anaknya ceria, baik hati. Semua kehilangan dia," kata Sekretaris Desa Amadanom, Ellis Feridian Vetoska.
Helen meninggal dunia setelah menjalani perawatan di dua rumah sakit selama 10 hari, yakni RS Cakra Husada Turen Malang dan RSSA Kota Malang. Helen diketahui mengalami sesak nafas dan pendarahan pada bagian perut setelah pulang dari Stadion Kanjuruhan.
Sebelumnya, sebanyak 131 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Kini, total korban meninggal dunia menjadi 132 orang.
(TOM)