8 Orang Rebutan Adopsi Bayi yang Dibuang di Ponorogo

Seorang warga menyelamatkan bayi yang dibuang ibunya (Foto / Metro TV) Seorang warga menyelamatkan bayi yang dibuang ibunya (Foto / Metro TV)

PONOROGO : Sebanyak 8 orang warga Ponorogo berebut untuk mengadopsi bayi dibuang di Jalan Menur Kelurahan Ronowijayan Kecamatan Siman, Selasa 15 Juni 2021. Saat bayi menjalani perawatan di RSUD dr. Harjono Ponorogo. Saat ditemukan, kondisi bayi berat badannya kurang dari 2 kilogram, begitupun panjangnya hanya 43 centimeter. Sehingga perlu ada perawatan khusus terhadap bayi tersebut.

“Info dari rumah sakit, berat badan bayi sudah naik. Dari hari pertama ditemukan seberat 1,8 kilogram, kini menjadi 2 kilogram lebih. Kondisinya sehat, tidak ada kelainan apapun,” kata Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo Supriyadi, Jumat 25 Juni 2021.

Bayi itu rencananya akan dirawat dan dititipkan di Perlindungan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) Sidoarjo. Namun, dari hasil komunikasi terakhir, pihak PPSAB meminta dikirimnya setelah berat badan bayi minimal mencapai berat 2,5 kilogram. Untuk mencari segitu, dari pihak rumah sakit memperkirakan masih menunggu waktu kira-kira 15 hari lagi.

“Kami akan melakukan komunikasi ulang dengan PPSAB, apakah dengan berat badan lebih dari 2 kilogram, sudah bisa dibawa ke sana,” katanya.

BACA JUGA : Update Covid-19 Jatim 25 Juni 2021: 975 Positif, 509 Sembuh, 52 Meninggal

Supriyadi berharap bayi itu cepat bisa dibawa ke Sidoarjo. Sebab, lebih baik dari segi pemantauan dan lainnya. Kalau dari pihak rumah sakit, berat badan saat ini sudah bisa dibawa ke sana. Namun, dirinya tidak gegabah, ingin mengkomunikasikan lagi dengan pihak PPSAB Sidoarjo.

Supriyadi menambahkan jika hingga saat ini, sudah ada 8 orang yang datang ke kantornya untuk mengadopsi bayi tersebut. Namun, Ia menilai proses pengadopsian masih jauh. Sebab, ketentuan adopsi minimal usia bayi 6 bulan. Saat ini, pihaknya fokus bagaimana bayi selalu dalam keadaan dan perkembangan yang bagus.

“Yang datang ke kantor ada 8 orang ingin mengadopsi. Tetapi fokus kita saat ini bagaimana bayi itu sehat. Untuk adopsi masih jauh prosesnya,” pungkasnya.

 


(ADI)