LAMONGAN : Sebagian besar masyarakat pasti memiliki kenangan dengan buah jamblang alias juwet. Buah yang sekarang mulai langka ini sering dinikmati saat kecil. Dulu, banyak anak kecil yang nekat memanjat pohon jamblang untuk bisa menikmati buah berwarna ungu ini.
Untuk mengenang masa lalu, banyak warga yang datang ke sebuah wisata kebun jamblang di desa Lopang, Kembangbahu, Lamongan. Di musim kemarau panjang seperti ini, pohon jamblang tumbuh subur dan berbuah lebat. Kebanyakan warga mengaku kangen dengan sensasi buah legendaris yang mulai langka ini. Selain bisa makan sepuasnya, pengunjung juga bisa memanjat dan memetik sendiri langsung dari pohonnya.
Di lokasi ini, pengunjung dapat melihat hamparan luas persawahan yang dipenuhi puluhan pohon juwet. Para pengunjung secara bergantian memanjat pohon agar tidak berkerumun di tengah pandemi ini. Seperti yang disebutkan di atas, berburu buah juwet untuk mengobati rasa kangen masa kecil.
BACA JUGA : Ada 2,79 Juta Janda Baru di Jatim, Surabaya Terbanyak
Selain bisa memetik sendiri/ para pemilik pohon buah juwet juga menyediakan lapak tepat di bawah pohon juwet miliknya. Pengunjung pun bisa langsung menikmati buah yang memiliki bahasa ilmiah syzygium cumini ini. Marjan, salah satu pemilik pohon juwet mengaku setiap satu pohon saat panen seperti sekarang dapat menghasilkan uang lebih dari Rp2 juta.
"Setiap satu kilogramnya dijual dengan harga Rp25 ribu atau dengan takaran kecil seharga Rp10 ribu," katanya.
Wisata kebun buah juwet ini menjadi wisata alternatif keluarga di tengah pandemi covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
(ADI)