SURABAYA : Delapan partai pengusung pasangan calon Machfud-Mujiaman di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya membentuk Satgas Gerakan Bersama Anti Kecurangan (Gebrak). Upaya ini dilakukan untuk mengawal paslon nomor urut 2 tersebut menuju kemenangan.
"Gebrak dibentuk sebagai wujud kepedulian terhadap pelaksanaan Pilwali Surabaya. Harapannya pilkada ini berjalan dengan penuh kejujuran dan berintegritas," kata Koordinator Gebrak, Asrori Muslich.
Menurutnya, sejauh ini pihaknya sudah menemukan beberapa kecurangan yang masif, di antaranya kabar hoaks tentang paslon nomor 2, MA-Mujiaman.
"Ini harus diawasi dan diantisipasi. Selain itu, berbagai upaya dilakukan pihak lawan untuk merebut kekuasan, seperti indikasi pelibatan PNS (Pegawai Negeri Sipil). Bahkan yang paling parah, kampanye Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di luar jadwal cuti," kata pria yang juga tokoh Garda Bangsa PKB Surabaya ini.
"Berbebagai kecurangan itulah yang menjadi spirit kami membentuk satgas ini. Ini juga juga bentuk kekecewaan kami. Pemkot Surabaya telah mendidik dengan cara tidak benar, hanya karena ingin memenangkan paslon yang mereka dukung,” kata politisi yang juga mantan ketua GP Ansor Surabaya ini.
Karena itu, dia mendorong masyarakat untuk sadar dan peduli terhadap kemajuan Surabaya. Caranya dengan saling mengawasi agar Pilwali Surabaya dapat berjalan lancar, jujur, dan berintegritas.
(ADI)