New Normal di Pesantren Trenggalek, Santri Wajib Rapid Test dan Karantina

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin  (kanan) melihat area masjid di  Ponpes  Darussalam jelang penerapan new normal. (foto/metrotv) Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin  (kanan) melihat area masjid di  Ponpes  Darussalam jelang penerapan new normal. (foto/metrotv)

TRENGGALEK: Sejumlah Pondok Pesantren (Ponpes) di Trenggalek,  Jawa Timur,  sudah mulai mempersiapkan diri menyambut  tahun ajaran baru dengan penerapan new normal.  Salah satunya adalah Ponpes Darussalam. 

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin  saat melihat langsung  persiapan  Ponpes  Darussalam di Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan mengapresiasi kesiapan pesantren untuk menuju era kenormalan baru.  

Selain itu,  pihak Pemkab Trenggalek akan mendukung upaya pencegahan covid-19 di kalangan pesantren.  Salah satunya dengan membantu menggelar rapid test kepada para santri dari luar kota yang akan datang ke Trenggalek. 

“Setiap santri dari luar kota yang datang  nanti akan kita rapid test.   Kita harus gotong royong bersama untuk menangkal covid-19 di Trenggalek. Sehingga new normal di pesantren nanti dapat berjalan dengan lancar dan potensi penyebaran virus korona dapat di tekan semaksimal mungkin, “ ujarnya. 

Pesantren Darussalam sendiri sudah melakukan berbagai persiapan menyambut kedatangan santri setelah dua bulan lebih dipulangkan untuk menghindari resiko penyebaran virus korona. 

Beberapa fasilitas pendukung protokol kesehatan covid-19, seperti cek point, ruang karantina hingga metode pembelajaran  dan ibadah di saat pandemi  telah disiapkan oleh pengurus pesantren. 

Salah seorang Pengasuh Ponpes Darussalam, Agus Zahro wardi  mengatakan untuk menyambut tahun ajaran baru di era new normal,  pihak pesantren telah menyiapkan fasilitas tambahan  dan protap baru untuk meminimalisir potensi penularan covid-19. 

“Setiap santri yang datang  dan berasal dari zona merah maka diwajibkan untuk menjalani karantina selama 14 hari  di tempat yang telah disediakan.  Setelah masa karantina selesai  dan dipastikan tidak ada paparan covid-19,  santri  baru diperkenankan untuk bergabung dengan yang lainnya. “ ujarnya. 

Dari 200 lebih santri, separoh diantaranya  kini telah kembali ke pesantren dan siap  mengikuti kegiatan pembelajaran. Para santri juga dibiasakan untuk menjalani protokol kesehatan  seperti memakai masker hingga sering cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak. 

Di area masjid,  sejumlah protap juga diberlakukan. Lantai masjid sudah ditandai dengan memasang stiker dan ada serambi  sebagai penanda jarak antara satu dengan yang lainnya  saat salat jamaah  digelar


(TOM)

Berita Terkait