CIREBON: Polres Cirebon Kota, Polda Jawa Barat, menggandeng pemerintah daerah mengajak siswa mendeklarasikan diri menolak tawuran dan geng motor. Tujuannya untuk menciptakan rasa aman karena setelah penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) marak terjadi tawuran hingga menimbulkan korban.
"Kami mengajak semua siswa yang berada di wilayah hukum Polres Cirebon Kota untuk bersama-sama deklarasikan tolak tawuran," ucap Kapolres Cirebon Kota AKBP Fahri Siregar dilansir dari Antara, Senin, 7 Februari 2022.
Fahri mengatakan, setelah diterapkannya PTM 100 persen di Cirebon, tawuran antarpelajar kerap terjadi bahkan sering kali menimbulkan korban. Selain itu, aksi geng motor pun kembali marak dan pelakunya rata-rata masih di usia pelajar.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh pelajar mendeklarasikan agar menolak tawuran dan geng motor. Nantinya, siswa ditunjuk sebagai duta.
"Ini ikhtiar kami, agar bisa meminimalkan aksi tawuran dan geng motor, dengan cara mencegah sedini mungkin," kata dia.
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis mengatakan adanya deklarasi ini dapat mencegah aksi-aksi tidak terpuji yang bisa menimbulkan korban dan membuat ketidaknyamanan masyarakat.
Nantinya setiap sekolah memiliki duta-duta yang bekerja mengajak para provokator agar tidak kembali tawuran.
"Nanti para duta akan bekerja di lapangan langsung masuk ke orang per orang yang menjadi provokator, dan bisa menjadi informan bagi pihak berwajib," katanya.
(UWA)