PASURUAN : Kondisi INF (13), santri yang dibakar seniornya di Pasuruan mulai membaik. Saat ini, santri asal Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan itu masih dirawat intensif di rumah sakit. Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti mengatakan, korban mengalami luka bakar hingga 63 persen.
"Kondisinya mulai membaik. Sudah sadar meskipun masih perlu pemulihan di rumah sakit," katanya, Selasa 3 Januari 2023.
Dia mengungkapkan, kondisi luka bakar terparah di bagian punggung, namun kondisi psikisnya korban belum diketahui secara pasti karena belum ada asesmen lebih lanjut dari psikolog. "Untuk fisiknya mulai pulih. Sementara untuk psikisnya pastinya juga trauma. Namun seberapa dalam rasa traumanya, masih kita koordinasikan dengan psikolog," katanya.
Sebelumnya, INF (13) asal Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan diduga dibakar oleh seniornya MHM (16) santri Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Sabtu 31 Desember 2022. Akibatnya, korban mengalami luka bakar di punggungnya hingga harus dilarikan ke rumah sakit Husada Pandaan kemudian di rujuk ke RSUD Sidoarjo.
Kepala Pondok Pesantren Al Berr, M Fathikhurrohman mengatakan peristiwa itu dipicu saat korban sebelumnya diduga melakukan pencurian, saat salah satu pengurus pondok tengah melakukan patroli setelah salat maghrib memergoki korban membuka lemari salah satu temannya.
baca juga : Kasus Pembakaran Santri, Pengurus Ponpes : Tak Disengaja
"Di salah satu kamar, korban kepergok sedang membuka lemari salah satu temannya. Saat ditanya, korban mengaku sedang mengembalikan uang yang pernah dicurinya," ujar Fathikhurrohman.
Selanjutnya, pengurus pondok pesantren bermusyawarah dan meminta salah satu wali kamar untuk menanyai korban, terkait uang milik siapa saja dan nilai uang yang telah dicuri korban. "Di tengah menanyai di kamar korban, pelaku, MHM datang dari kamarnya yang berada di sebelah kamar korban, sambil marah-marah, menanyai apakah korban juga mengambil uangnya," jelas Fatih.
Salah satu teman MHM lantas melempar botol plastik berisi BBM ke tembok dimana korban tengah bersandar. Alhasil BBM itu tumpah mengenai korban. "Pelaku mengancam apabila korban tidak mengaku akan membakar tubuhnya. Lantas, api itu benar-benar menyulut tubuh korban yang terkena BBM," katanya
(ADI)