SURABAYA : Provinsi Jawa Timur mendapat tambahan 1,2 juta dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari pemerintah pusat. Harapannya 85 persen dari seluruh dosis vaksin tersebut sudah terinjeksi pada hewan ternak sebulah ke depan.
"Dari pusat sudah turun 1,2 juta vaksin tambahan untuk PMK ini. Seminggu ini kita percepat, yang biasanya 50-70 hewan per hari akan ditingkatkan. Jadi sebulan yang akan datang target sudah 85 persen dosis yang disuntikkan," ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jaim Adhy Karyono, Selasa 13 September 2022.
Adhy menjelaskan, dirinya optimistis target tersebut dapat tercapai. Sebab, fasilitator penanganan PMK sudah didukung oleh 1.500 tambahan tenaga dari Babinkamtibmas dan Babinsa serta relawan dari berbagai lapisan masyarakat.
"Sebelumnya, 1 juta vaksin bisa kita distribusikan sampai 92 persen dalam waktu singkat. Ini pastinya berkat tim yang kuat dari Kodam V/Brawijaya dan Polda Jatim juga relawan. Karena kalau hanya mengandalkan dokter hewan saja tentu tidak bisa," tuturnya
Adhy menerangkan bahwa selain vaksin, Pemprov Jatim juga sudah melakukan beberapa langkah konkret. Antara lain menerapkan isolasi per kandang, menutup wilayah terjangkit, pembatasan lintasan hewan yang rawan, serta pembatasan pembukaan pasar hewan.
"Ini juga ditambah dengan disinfektan rutin. Selain itu, saya minta untuk petugas fasilitator bisa memberikan edukasi dan sosialisasi yang akurat yang bisa menjelaskan kepada pemilik hewan bahwa pencegahan PMK harus dilakukan bersama-sama," tuturnya.
Baca juga : Menteri PPPA Tegaskan Gontor Harus Ramah Anak
Hal tersebut, jelas Adhy, harus dipahami setiap orang karena pemerintah tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa sinergitas semua pihak. Untuk itu, masyarakat juga perlu berkontribusi dengan menerapkan protokol PMK.
"Dan para peternak juga jangan berfikir kalau ternaknya divaksin, takut terjadi apa-apa. Karena ini ada untuk membantu semua agar tidak terdampak wabah PMK ini," katanya.
(ADI)