LUMAJANG: Sebanyak 10.400 warga tercatat masih mengungsi di 406 titik pengungsian hingga Senin, 20 Desember 2021. Para pengungsi erupsi Gunung Semeru itu tersebar di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Titik pengungsian masih terpusat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Candipuro 21 titik dengan 4.645 jiwa, Pasirian 17 titik 1.732 jiwa dan Pronojiwo 4 titik 1.077 jiwa.
"Selain terpusat di tiga kecamatan, sebaran titik pengungsian lainnya berada di wilayah Kabupaten Lumajang, seperti Sumbersuko, Pasrujambe, dan Lumajang," kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan pers, Selasa, 21 Desember 2021.
Dia menjelaskan titik pengungsian di luar Kabupaten Lumajang teridentifikasi di Kabupaten Malang 9 titik dengan total 341 jiwa, Blitar 1 titik 20 jiwa, Probolinggo 1 titik 11 jiwa dan Jember 3 titik 13 jiwa.
BACA: Gunung Semeru 'Batuk' Lagi, Awan Panas Mengarah ke Besok Kobokan
Memasuki minggu ketiga, Posko masih memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar para warga di titik-titik pengungsian, di antaranya makanan, kesehatan dan pendidikan. Sementara Posko secara pararel melakukan pembersihan lahan yang nantinya akan digunakan sebagai lokasi relokasi.
Hingga Senin kegiatan pembersihan area relokasi yang berada di Desa Sumber Mujur itu sudah mencapai 17%. Data sementara total rumah rusak akibat awan panas guguran mencapai 1.027, dengan rincian rumah rusak berat 505 unit di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Sedangkan di Desa Supituriang, Kecamatan Pronojiwo, rumah rusak berat sebanyak 437 unit dan rusak ringan 85 unit.
(TOM)