LUMAJANG : Gunung Semeru kembali erupsi, Jumat 10 Desember 2021. Aktivitas vulkanis ini sempat membuat relawan di Dusun Curahkobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang panik hingga lari meninggalkan lokasi.
Pantauan di lapangan, tepat pukul 06.55 WIB, puncak Gunung Semeru mengeluarkan lava panas. Dengan cepat semburan lava itu membubung tinggi. Beberapa mobil relawan langsung bergerak turun. Begitu juga dengan relawan yang menggunakan motor, dengan cepat meninggalkan lokasi bencana yang kondisinya terparah dan berada di ketinggian teratas itu.
Erupsi pagi ini sebenarnya sudah dideteksi sejak awal. Petugas yang ada di jalan raya Desa Kajarkuning, Kecamatan Candipuro sudah mengingatkan warga dan relawan yang akan menuju pemukiman yang terdampak erupsi, yakni Desa Supiturang dan Sumberwuluh. Petugas mengatakan jika seismograf menunjukkan aktivitas gunung yang meningkat.
"Bunyi seismograf seperti ini (keras). Mohon semuanya untuk tidak naik, bahaya," kata salah satu petugas dan relawan yang berjaga di pintu masuk lokasi bencana.
Baca Juga : 14 Korban Erupsi Semeru Dioperasi Plastik
Sementara pantauan reporter Media Portal Indonesia (MPI) di dua desa tersebut, sudah banyak relawan dan warga yang berupaya untuk menyelamatkan barang-barang di dalam rumah. Sementara di Dusun Curahkobokan yang merupakan daerah terparah, pencairan korban dilakukan dengan menggunakan dua alat berat.
Kendati mengetahui ada erupsi susulan, namun warga yang berupaya menyelamatkan benda berharga di dalam rumah mereka, terlihat santai. Menurut warga, melihat semburan lava, kondisi ini tidak membahayakan.
"Kalau seperti itu, tidak akan bahaya," ujar Tumiran, salah satu warga Dusun Curahkobokan.
Menurut Tumiran, semburan lava seperti itu diprediksi tidak akan berdampak ke wilayahnya, meski lokasi rumahnya berada di titik aliran lava dari puncak gunung. "Hanya semburan saja. Yang bahaya itu kalau ada angin dan hujan," terangnya.
Erupsi berulangkali yang terjadi di puncak Gunung Semeru membuat kontur gunung berubah. Selain muncul kanal-kanal aliran lava, lubang di puncak gunung juga melebar dan menuju ke arah bawah. Selain itu, terdapap sisa lava berwarna hitam yang berpotensi akan menimbulkan banjir lava jika hujan dan diprediksi bakal turun ke pemukiman warga.
(ADI)