Diterjang Banjir, Jembatan Penghubung Kedungadem Bojonegoro Roboh

Kondisi jembatan penghubung di Kedungadem yang hanyut terbawa arus sungai (Foto / Metro TV) Kondisi jembatan penghubung di Kedungadem yang hanyut terbawa arus sungai (Foto / Metro TV)

BOJONEGORO : Jembatan darurat sepanjang 20 meter yang menjadi penghubung dua dusun di Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, ambruk. Akibatnya, 200 kepala keluarga yang tinggal di seberang jembatan terisolasi.

Jembatan darurat yang terbuat dari kayu dan bambu sepanjang 20 meter dengan lebar 1,5 meter ini lenyap diterjang arus sungai saat banjir bandang melanda wilayah setempat. Derasnya arus sungai membuat hampir seluruh rangka dan material jembatan tersebut hilang nyaris tidak tersisa.

Kondisi ini membuat aktivitas warga Dusun Tlawah yang tinggal di seberang jembatan lumpuh total. Warga terisolasi karena tak ada akses alternatif lain untuk beraktivitas keluar maupun masuk desa. Saat ini, untuk dapat beraktivitas, beberapa warga nekat menyeberangi sungai berarus deras dengan cara jalan kaki. 

Menurut salah satu warga, Edi Purnomo  ambruknya jembatan tersebut terjadi pada Selasa dinihari 3 November 2020. 

Sementara pasca kejadian tersebut, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro meninjau lokasi. Pemerintah setempat sebenarnya sudah membuat jembatan permanen, namun sampai saat ini masih dalam proses pembangunan.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Bojonegoro Yudi Hendro Kartono jembatan tersebut roboh dan terbawa arus sungai karena konstruksinya tak mampu menahan derasnya arus sungai. BPBD segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk perbaikan jembatan tersebut.

“Jembatan ini sebenarnya masih dalam proses pembangunan. Saat banjir kemarin, jembatan ini tidak mampu menahan derasnya arus sungai sehingga tiang penyangganya roboh dan jembatan terbawa arus,” ujar Yudi.


(ADI)

Berita Terkait