MALANG: Dua siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Malang, Jawa Timur, menciptakan sebuah selimut khusus ternak sapi bercorak zebra guna meningkatkan produksi daging dan susu sapi. Selain itu, selimut ini juga berguna mencegah penyebaran penyakit akibat lalat.
"Indonesia merupakan negara tropis dan memiliki suhu tinggi saat kemarau, sehingga banyak sekali sapi-sapi yang berkurang produktivitasnya pada musim itu," ujar salah satu siswa, Muhammad Izzat Adnan Kamal, Jum'at, 10 Februari 2023.
Menurut Izzat, peningkatan suhu tubuh sapi akibat perubahan cuaca memicu produktivitas ternak sapi berkurang. Ditambah serangan patogen trypanosoma evansi yang disebarkan oleh lalat stomosyz calcitrans atau lebih dikenal sebagai lalat kandang semakin membuat bobot sapi pedaging serta susu pada sapi perah turut menyusut.
Keluhan inilah yang selama ini banyak dihadapi para peternak sapi pedaging dan sapi perah di Tanah Air. Akibatnya, para peternak hanya mampu mengisi 24,37% dari total kebutuhan nasional akan susu dan daging sapi.
BACA: Ngeri, 2 Singa Berkelahi Tabrak Mobil Pengunjung Hingga Penyok
"Jadi kami berinisiasi untuk membuat alat ini. Selain mencegah gigitan alat kandang sekaligus mendinginkan suhu tubuh sapi," tuturnya.
Izzat menjelaskan pada mantel generasi pertama, masih menggunakan kabel sebagai penyalur listrik PLN, serta mantel selimut bercorak papan catur. Namun pada pengembangan selanjutnya, duet siswa kelas 8 Muhammad Izzat Adnan Kamal dan Muhammad Lingga Padantya Junaedi, memilih sumber listrik portabel berukuran kecil, sehingga tidak mengganggu ruang gerak sapi.
Ia menjelaskan, cara kerja alat dalam mendinginkan suhu tubuh sapi menggunakan termo elektrik yang dikontrol oleh temperatur controller. Selain itu ditambahkan juga baterai portabel agar bisa digunakan di mana saja.
Kemudian, sensor suhu diletakkan di belakang leher sapi untuk menangkap terjadinya perubahan suhu tubuh. Saat suhu mencapai lebih dari 30 derajat, selimut akan bekerja otomatis mendinginkan suhu tubuh sapi.
"Pada generasi kedua ini kami memilih selimut corak zebra karena diklaim dapat memanipulasi pandangan lalat kandang dan tidak menggigit tubuh sapi," jelasnya.
Hingga saat ini, selimut corak zebra masih dalam tahapan uji klinis di laboratorium guna mencari hitungan angka pasti peningkatan jumlah produksi daging dan susu sapi.
Berkat temuan tersebut, kedua siswa MTsN 1 Malang memenangkan 1 medali emas dalam sebuah kontes inovasi. Bahkan selimut inovatif ini telah memiliki hak paten.
(TOM)