JOMBANG : Pencurian spesialis fasilitas Sekolah di Jombang, kembali terulang. Dalam semalam, dua Sekolah Dasar, di Kecamatan Barang, di bobol para pencuri. Pelaku membawa kabur alat-alat elektronik. Hingga sata ini total sudah ada 5 SD yang di satroni pencuri.
Dua sekolah dasar negeri yang menjadi sasaran pencurian dalam waktu semalam, yakni SDN Tebel 1 dan SDN Ngampungan, Kecamatan Bareng, Jombang. Di SDN tebel 1 misalnya, para pencuri diketahui masuk ke sekolah dengan cara membobol jendela kaca. Pelaku mengacak-acak ruang guru dan membawa kabur sebuah Printer, tabung gas elpiji hingga alat alat sekolah.
“Yang hilang itu printer, tabung gas elpiji dan alat-alat pertukangan. Karena disini kan mau ada rehap tiga lokal kelas. Alatnya itu hilang semua. Ini yang ke tiga kalinya, setiap ganti kepala sekolah. Kebetulan saya ini masih empat bulan disini,” kata Kepala Sekolah SDN 1 Tebel, Sutarsih, Rabu, 16 November 2022.
Tak hanya membawa alat elekronik, Para pelaku juga sempat merusak kabel CCTV. Ironisnya, pencurian di sekolah ini, merupakan yang ke tiga, dan selalu bertepatan dengan pergantian Kepala Sekolah. Selain di SDN 1 Tebel, pencurian juga terjadi di SDN Ngampungan. Beruntung, saat para pelaku masuk, penjaga sekolah sempat memergoki para pelaku hingga membuat mereka kabur.
baca juga : Guru Besar UNSW Beberkan Pentingnya Kecerdasan Buatan
Aksi pencurian fasilitas sekolah di Jombang ini merupakan yang ke lima kali dalam dua pekan. Sepekan lalu, total ada 3 Sekolah Dasar di Kecamatan Wonosalam yang disantroni pencuri dan mereka membawa kabur sejumlah fasilitas sekolah. Meski begitu, hingga kini, pihak kepolisian belum bisa memberikan keterangan terkait aksi pencurian yang meresahkan sekolah tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen menyebut di bulan November ada lima SD yang dibobol maling, yaitu SDN Wonosalam 3, SDN Wonosalam 5, SDN Pangklungan, SDN Tebel 1 dan SDN Ngampungan. Ia mengaku, hingga kini kasus pencurian di sekolah memang masih kerap terjadi. Sebab, tidak semua sekolah memiliki penjaga maupun kamera CCTV pengawas.
“Mau bayar penjaga dananya tidak ada, karena sekolah kecil,” katanya.
Adanya peristiwa tersebut membuat Senen menerbitkan surat edaran ke seluruh di Jombang. Di dalam surat edaran itu pihak sekolah diminta meningkatkan pengamanan sekolah. Termasuk salah satunya pengadaan penjaga malam.
“Nanti dibicarakan dengan manager BOS, bisa atau tidaknya menggunakan dana BOS untuk bayar penjaga, tapi kita juga ada kebijakan terkait larangan pengangkatan tenaga honorer,” lanjutnya.
Ia menjelaskan jika salah satu upaya penjagaan dengan pengamanan ganda. Misalnya, memberikan teralis pada jendela, penguatan pengamanan di pintu, termasuk membeli CCTV. Meskipun alokasi anggarannya tidak mencukupi. Namun yang paling utama dalam persoalan ini adalah melibatkan masyarakat sekitar sekolah untuk saling mengawasi.
“Kepedulian masyarakat sangat penting, ketika di sekolah kegiatan belajar sudah selesai, ada orang yang mencurigakan di sekolah bisa ditegur,” pungkasnya.
(ADI)