MALANG: Aksi baku hantam menodai jalannya Lomba Kicau Burung Piala Walikota Malang di Lapangan Komplek GOR Ken Arok, Minggu 30 Mei 2021.
Video kerusuhan ini tersebar di media sosial. Sejumlah peserta, penonton hingga panita terlibat dalam bentrok fisik. Warganet juga menyoroti adanya kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan selama lomba berlangsung.
Awal kericuhan terjadi saat pihak panitia mengumumkan hasil lomba di depan ratusan peserta dan pengemar burung alias Kicau Mania. Sebelum keributan, acara ini sempat di datangi Wali Kota Malang, Sutiaji.
BACA: Demi Sepasang Lovebird, Pengusaha Lamongan Ini Relakan Mobil Honda CR-V
Terlihat salah satu peserta tak terima dengan keputusan juri dan masuk ke area lapangan. Tak lama peserta lain datang dan terjadi keributan. Keributan tak terkendali hingga akhirnya terjadi baku hantam massal.
Terkait kerusuhan ini, Wali Kota Sutiaji menyebutkan lomba kicau burung merebutkan Piala Walikota bukan gelaran Pemkot Malang dan tidak memakai anggaran pemerintah.
"Seluruh kegiatan dilakukan anggota komunitas burung berkicau Kota Malang dan menerapkan protokol kesehatan ketat. Sejumlah petugas diterjunkan melakukan pemantauan dan peringatan jika terjadi pelanggaran, " ujarnya.
Bahkan Satgas Covid-19 Kota Malang, lanjut Sutiaji juga menggelar tes swab secara acak terhadap para peserta dan panitia lomba. Hasilnya tidak ditemukan kasus reaktif.
Sementara terkait insiden kekributan dan baku hantam yang terjadi di akhir lomba, Sutiaji meminta pihak panitia dapat menyelesaikannya dengan bijak dan adil.
"Pemerinta mengijinkan berbagai aktifitas warga, terutama yang berhubungan langsung dengan peningkatan ekonomi. Asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Jika ada perselisihan, selesaikan dengan bijak dan adil, " pintanya.
(TOM)