Bunuh Diri di Sumenep, Pengakuan Penjaga Mercusuar Ini Bikin Merinding

Penampakan mercusuar yang digunakan Nurdiansyah bunuh diri (Foto / Istimewa) Penampakan mercusuar yang digunakan Nurdiansyah bunuh diri (Foto / Istimewa)

SUMENEP : Wadam, penjaga menara mercusuar di Dusun Kramat, Desa Kalisangka, Pulau Mamburit, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, mengungkapkan suatu yang membuat bulu kuduk merinding bagi yang mendengarnya. Wadam menjadi orang pertama yang mengetahui kejadian tragis meloncatnya seorang pria dari puncak menara.

Saat kejadian, Wadam mengaku dirinya tengah berada di asrama, tidak jauh dari menara mercusuar itu. Dirinya tidak tahu persis bagaimana korban yang bernama Nurdiansyah (23), warga Desa Kalisangka, bisa naik ke menara mercusuar setinggi 40 meter.

“Menurut keterangan penjaga menara ke kepolisian, sesaat sebelum kejadian, ia seperti mendengar orang menangis. Tidak lama setelah itu, terdengar suara ‘brak’ seperti benda jatuh. Setelah dilihat keluar, ternyata korban sudah tergeletak di bawah menara, dengan kondisi berlumuran darah di bagian kepala,” kata Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Minggu 25 Juli 2021.

BACA JUGA : Bertengkar dengan Istri, Pria di Sumenep Tewas Usai Terjun dari Menara Mercusuar

Sebelumnya, Nurdiansyah (23), warga Dusun Cemara, Desa Kalisangka, Kecamatan Arjasa, ditemukan meninggal setelah meloncat dari menara mercusuar setinggi 40 meter. Korban nekat bunuh diri karena ada masalah keluarga. Beberapa jam sebelum korban melakukan aksi nekat itu, ia diketahui cek cok dengan istrinya. Setelah itu, korban pamit keluar rumah dan pergi ke menara mercusuar untuk mengakhiri hidupnya.


(ADI)

Berita Terkait